Berkenalan dengan Putri Karunia, Siswi Gresik Berprestasi Pembuat Tempe dari Biji Nangka

GresikSatu | Berawal dari kelangkaan kedelai yang berakibat melonjaknya harga tempe, mendorong Putri Karunia mencari bahan baku alternatif. Dia kemudian melakukan penelitian biji nangka dijadikan bahan baku tempe. Hasil penelitiannya itu kemudian diikutsertakan dalam lomba Bioprocess Essay Competition 2022 yang digelar Fakultas Teknik Institut Teknologi Del.

Pada event tersebut, Putri — sapaan akrabnya — berhasil menyabet juara 2. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan capaian ini. Mudah-mudahan esai ini dapat memberikan andil dalam menyukseskan program Suistainable Development Goals (SDGs),” tutur Putri saat ditemui www.gresiksatu.com di sekolah yang Jumat (12/8/2022) kemarin.

Seperti diketahu Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, yang bertujuan mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

ABG yang sekarang duduk di kelas XI SMA Al-Azhar Menganti ini mengungkapkan, tempe merupakan makanan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Kalau harga tempe itu menjulang, daya beli masyarakat melemah tersebab tidak bisa menjangkau. Padahal hidup ini berkelanjutan. Oleh sebab itu dirinya mencoba mencari bahan baku alternatif agar harga tempe tetap terjangkau.

Prestasi dalam bidang tulis menulis dara kelahiran Oktober 2005 ini terus mengalami kemajuan. Belum lama berselang, dia juga lolos 3 besar dalam lomba menulis ihwal perpajakan yang dihelat Universitas Brawijaya (UB). Dalam waktu dekat ini dia akan melakoni babak akhir untuk menentukan juara 1, runner up, dan juara 3.

“Lewat karya tulisnya, saya ingin mengajak masyarakat sadar akan pentingnya membayar pajak. Salah satu pendapat negara terbesar adalah dari sektor pajak. Nantinya juga akan dikembalikan lagi kepada rakyat melalui pembangunan-pembanguan yang dilakukan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Gresiksatu.com
Infografis Putri Karunia.

Saat ditanya sejak kapan mulai menulis. Dia mengaku belum lama. “Selama WFH karena pandemi, saya mengikuti webinar. Setiap ada kesempatan webinar saya ikut, hingga ketemu Mas Hilman. Dialah mentor nulis saya,” akunya.

Putri sekarang sudah mulai kecanduan menulis. Beberapa kali karya tulisnya mengantarkan dirinya naik di atas podium. Ke depan dia terobsesi mendapatkan sponsor penelitian. Tidak hanya itu, pada saat kuliah nanti, dirinya pingin mendapat beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). “Saya terinspirasi Mas Hilman yang menamatkan pendidikan magisternya karena mendapatkan beasiswa LPDP, “pungkasnya.

Sementara itu kepala SMA Al-Azhar Menganti, Nuripan tidak mampu menyembunyikan rasa bangganya. Dia mengaku sangat bersyukur dengan capaian yang diraih Putri. Pihaknya akan terus memotivasi dan memompa semangatnya. “Semoga saat grand final di Universitas Brawijaya nanti, Putri Karunia mendapatkan hasil terbaik sehingga  mengharumkan nama sekolah,” harapnya.

Nuripan berkomitmen menjadikan menulis dan meneliti menjadi sebuah tradisi keilmuan di sekolahnya. Pria berbadan subur ini berjanji akan memberikan ruang, tempat peserta didik berkarya. Hal ini dibuktikan, beberapa kali peserta didiknya ambil bagian dalam Olimpiade Penelitian Siswa (OPSI) dan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres