GresikSatu | Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan KH Wachid Hasyim Seputaran Alun-alun Gresik sudah diterapkan mulai hari ini Kamis (3/11/22). Petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Grsik juga telah memasang rambu lalu lintas dan pengumuman sistem baru arus.
Pantauan di lapangan, hari pertama pemberlakuan sistem satu arah masih banyak yang melanggar. Para pengendara juga masih melawan arus. Padahal pengumuman pemberlakukan jalur baru terpasang di tengah jalan.
Adanya pemberlakuan satu arah ini membuat para pengendara harus memutari Alun-alun Gresik untuk sampai ke Gedung DPRD atau Masjid Jami’ Gresik. Kendaraan dari Jalan Pahlawan hanya diperbolehkan lurus ke Jalan Wachid Hasyim atau dari Jalan Raden Santri tidak diperbolehkan belok kanan ke arah Jalan Wachid Hasyim.
Pemasangan baliho pemberitahuan, cone lalu lintas, dan perambuan sudah tersebar dibeberapa titik seputaran Alun-alun Gresik. Ada sebanyak 6 buah baliho dan 3 buah rambu lalu lintas terpasang rapi. Ditambah dengan pemasangan Videotron di depan tugu bundaran sisi sebelah utara Alun-alun.
Banyaknya pengendara motor yang masih melawan arus di persimpangan Jalan Setia Budi dan Jalan KH Zubair menjadi pertanyaan tentang efektivitas penerapan Sistem Satu Arah.
Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Gresik Ruli Lalin menerangkan pemasangan videotron menjadi salah satu sosialisasi yang kita lakukan disamping penggencaran melalui media sosial.
“Kita sedang turun ke lapangan untuk sosialisasi serta penertiban bagi pengendara, ada juga cctv yang memang sudah terpasang lama di persimpangan Jalan Setia Budi,” katanya Kamis (3/11/22).
Polres Gresik juga ikut terlibat dalam pengondisian Sistem Satu Arah meski sekedar patroli. Tindakan tegas akan diberlakukan setelah 30 hari pemberlakuan SSA sesuai dengan SOP, yakni tanggal 3 Desember nanti.
“Polisi melakukan patroli tadi, siang nanti juga akan melakukan pengawasan lagi di Alun-alun Gresik, memang tidak stay penuh,” imbuhnya (ovi/aam)