GresikSatu | Kawasan jalan sekitar Alun-alun Gresik bakal ditata. Dari sebelumnya dua arah akan diberlakukan menjadi satu arah. Ketentuan ini sudah melalui kajian lapangan dan disepakati Forum Satlantas Gresik yang terdiri dari Dishub, DPUTR, dan Cipta Karya.
Alasan penerapan kebijakan diambil dari hasil analisa kajian perhitungan lapangan. Lalu lintas yang berjalan lamban sertai nilai point yang buruk diakibatkan tempat parkir dan PKL yang memenuhi ruas jalan harus lekas dikondisikan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Imam Basuki menjelaskan rencana perubahan arus menjadi sistem satu arah diambil melalui pertimbangan matang. Para pedagang kaki lima dan tempat parkir yang tidak sesuai peraturan menjadi kendala.
“Kebijakan ini sudah melalui persetujuan Pemerintah Daerah. Kita pasang rambu dan tempatkan polisi selama satu bulan. Sosialisasi medsos, perambuan, serta banner pemberitahuan juga digalakkan,” tuturnya Selasa (1/11/22).
Basuki mengaku sudah mengerahkan 70 personil lapangan setiap hari ke seluruh penjuru Gresik. Namun kapasitas tetap saja kurang mencukupi. Ini menjadi upaya awal sebelum akhirnya pemberian ketegasan jangka panjang.
“Personil pagi – siang – malam kita kerahkan dalam upaya Gresik tertib lalu lintas. Disamping cctv dan ETLE atau surat tilang digital,” jelasnya
Terdapat hubungan tidak langsung perubahan sistem satu arah dengan kawasan Kota Lama Gresik. Kawasan tersebut menjadi variabel yang menentukan arah perputaran di Alun-alun Gresik.
“Kita mengikuti variabel dari kawasan kota lama. Jalan Malik Ibrahim, Jalan KH Zubair, Jalan setia budi, yang sudah sedari awal berlaku satu arah. Kemudian berintegrasi agar lalu lintas berjalan lancar,” tambahnya. (ovi/aam)