Meriahnya Bamboo Carnival Desa Sembayat, Setelah Dua Tahun Vakum

GresikSatu | Setelah dua tahun diterpa pandemi Covid-19, Bamboo Carnival di Desa Sembayat, Kecamatan Manyar, Gresik kembali digelar Rabu malam, (17/9/2022). Puluhan kreasi patung replika beserta memadati ruas jalan Daendles Sembayat. Bahkan jalan tertutup dan arus kendaraan lumpuh total. Ribuan warga tumplek blek di Jalan Nasional. 

Pantauan di Lapangan, tepat pukul 19.00 WIB karnaval tahunan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 langsung dibuka Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. “Merdeka, merdeka, merdeka tiga, dua, satu bismillahirrohmanirrohim,” ucap Bupati saat membuka Bamboo Carnival.

Dari puluhan kreasi replika patung itu, bermacam-macam bentuk kreasi yang dibuat masyarakat. Mulai hewan sampai tokoh wayang dan kerajaan di Indonesia. Ada macan, singa, paus, naga, hingga patung gajah mada, rama dan sinta. Semuanya dibuat dari setiap RT di desa setempat. Total ada 23 kreasi dari masing-masing RT. 

Menariknya, dari setiap kreasi warga dari masing-masing RT mengenakan busana khas masing-masing. Ada busana adat dari Indonesia, Jawa hingga Bali. Disertai sound sistem dan lampu hias di setiap kreasi tersebut. 

Kepala Desa Sembayat Amin mengatakan, kegiatan dalam rangka memperingati HUT RI ke-77 ini diikuti sebanyak 23 kelompok perwakilan RT. “Masing-masing kelompok punya kreasi yang berbeda,” ucapnya, Rabu (17/8/2022) malam.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

Menurutnya, Bamboo Carnival ini nantinya setiap kreasi diarak mulai depan Balai Desa sampai mengelilingi Desa. Dari beberapa kreasi replika yang dibuat warga berkisar menelan biaya puluhan juta. Mulai angka terendah Rp 20 juta sampai Rp 30 juta.

“Semua kreasi bahan dasar bambu, ditambah pembiayaan untuk sound sistem, mixer, beserta mesin desel. Untuk sound system saja bisa habis 10 juta, belum kreasi atau kerajinannya. Semuanya swadaya dari masing-masing RT,” paparnya didampingi Sekdes Zainul Abidin. 

Dikatakan, Jika dahulu patung raksasa digerakan dengan cara manual, seperti ditarik dengan tali. Tahun ini lebih mekanik. “Seperti semburan api naga, dulu ya manual sekarang memakai kompesor untuk menyemprotkan api,” jelasnya. 

Pemdes Sembayat berharap, kegiatan Sembayat Bamboo Carnival mampu menumbuhkan kerukunan dan kekompakan warga. Sekaligus membangkitkan perekonomian warga. “Semoga tahun mendatang tambah meriah,” harapnya. 

Warga sekitar M Syahrul Munir turut menyaksikan karnaval tahunan tersebut. Anggota DPRD Gresik Fraksi PKB itu mengapresiasi kegiatan Bamboo Carnival di Desa Sembayat. 

“Ini sangat luar biasa warga bisa membuat kreasi replika raksasa. Tadi kaget lihat naganya bisa menyemburkan api,” ucapnya. 

Menurut Syahrul, Sembayat Bamboo Carnival punya daya tarik yang hebat. Sehingga ribuan warga tertarik datang. Bahkan ada pengunjung dari luar kota, seperti Surabaya, Lamongan hingga Sidoarjo. 

“Ini potensinya besar. Semoga bisa menumbuhkan perekonomian warga sekitar,” harapnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres