Polres Gresik Amankan 6 Pelaku Kasus Ujian Kenaikan Tingkat Pesilat di Gresik

GresikSatu | Kasus ujian kenaikan tingkat (UKT) pesilat di Gresik terus didalami. Terbaru jajaran Satreskrim Polres Gresik mengamankan enam pelaku kasus pengeroyokan, yang menimpa korban M Aditya Pratama (20), asal Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik.

Keenam pelaku itu, inisial D (17), AS (20), RM (20), ARG (15), S (19), dan HS (17), asal Kecamatan Cerme, Gresik.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, para pelaku sudah diamanakan di Mapolres Gresik. Enam pelaku ini mengeroyok korban yang saat itu sedang menjalani ujian kenaikan tingkat atau kenaikan sabuk.

“Ada tiga pelaku masih anak-anak. Masing-masing pelaku ini, berada di pos jaga saat korban menjalani tes kenaikan sabuk. Korban menjalani tes dari para pelaku ini hingga kebablasan membentur batu saat nyungsep di tanah,” ungkapnya, Rabu (11/10/2023).

Alumnus Akpol tahun 2015 itu, menyebut para pelaku ditangkap setelah orang tua korban melapor ke polisi. Penangkapan dipimpin langsung Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Komang Andhika. Awalnya, polisi menangkap satu pelaku di Dusun Jurit, Desa Iker-iker, Cerme, Gresik.

“Ketika sampai di rumah pelaku, polisi mendapati salah satu pelaku sedang santai di rumahnya. Saat dilakukan pemeriksaan, pelaku membenarkan bahwasanya ikut dalam peristiwa tersebut. Selanjutnya terduga pelaku diamankan tanpa perlawan,” paparnya.

Dari kasus tersebut, keenam pelaku masih menjalani pemeriksaan. Sekaligus menggali motif hingga melakukan pengeroyokan terhadap juniornya tersebut.

“Untuk motif dan pengeroyokan masih kita dalami lagi. Nanti kita kabari, saat ini masih diperiksa. Sementara belum ada tambahan pelaku kasus pengeroyokan ini,” tambahnya.

Dari kasus ini, barang bukti yang diamanakan enam unit Handphone, dan pakaian milik korban. Para pelaku terancam pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan

Sebelumnya diberitakan, anggota perguruan silat M Aditya Pratama (20) asal Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, menjadi korban pengeroyokan dari seniornya.

Korban tewas setelah dikeroyok saat tes kenaikan sabuk perguruan silat di Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Gresik.

Pemuda yang masih punya masa depan panjang itu, harus meninggalkan keluarga selamanya, setelah menjadi korban pengeroyokan sesama perguruan silat. Korban dinyatakan meninggal usai menjalani perawatan di RSUD Ibnu Sina Gresik, Senin malam (9/10/2023).

Diketahui, korban merupakan anak tunggal dari pasangan Ngatrip (48) dan Suhartini (46). Dalam kesehariannya, aktivitas korban membantu ayahnya bekerja sebagai tukang las di rumahnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres