Ratusan Mahasiswa Inkafa Gresik Jalani Wisuda

GresikSatu | Rapat Senat Terbuka Institut Keislaman Abdullah Faqih (Inkafa) tahun akademik 2021-2022 digelar, Minggu (17/7/2022) tadi. Dalam rapat senat tersebut ada 386 mahasiswa yang diwisuda, baik mahasiswa strata 1 maupun strata 2.

Turut hadir Pengasuh Pondok Pesantren Mambaus Sholihin KH Masbuhin Faqih, Pengasuh Ma’had Darullughoh Wadda’wah Putri, Bangil Pasuruan Habib Segaf Bin Hasan Baharun, Habib abdul Qodir assegaf, Habib Ismail Alhabsyi, Habib Ahnad Assegaf dan Rektor Uinsa Surabaya Prof Akhmad Muzakki.

Rektor Inkafa Gresik Agus H Majduddin menyampaikan, selamat dan sukses kepada peserta wisudawan dan wisudawati program sarjana strata satu dan program sarjana strata dua. Pihaknya juga mengucapkan rasa terimah kasih kepada semua asatidz, asatidzah, dosen putra putri Inkafa. Semuanya bersama melaksanakan apa yang menjadi amanat pengasuh Pondok KH Masbuhin Faqih yakni Nasrul Ilmi.  

“Kami sangat yakin dan bertekad bersama jajaran pimpinan Inkafa menjadi sebuah perguruan tinggi yang bisa bersaing skala daerah maupun nasional. Ratusan santri yang diwisuda siap menyalurkan ilmunya baik di lembaga formal atau nonformal,” ucapnya dihadapan para hadirin. 

Diakui Gus Juddin, selama ini banyak lembaga meminta pendidik dari lulusan Inkafa. Ini menunjukkan sistem yang diterapkan pengasuh, kebijakan standar membaca kitab Fathul Qorib menjadi standar kelulusan adalah sistem yang benar. Karena hampir satu juta wisudawan yang ada di Indonesia menjadi pengangguran. “Mayoritas Inkafa tidak ada yang nganggur. Apa yang dianut, kebijakan, program yang ada di Pondok dan Kampus sudah tepat sekali,” jelasnya.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

Kedepan Inkafa tidak hanya bisa mewisuda ratusan mahasiswa strata satu dan dua. Melainkan bisa ribuan mahasiswa yang diwisuda. Tentu ini membutuhkan langkah-langkah, dan keputusan yang bisa memajukan santri dan wali santri untuk menitipkan anak di Pondok ini. Pihaknya mengakui fasilitas sarana dan prasaran jauh dari harapan baik kampus putra mapun kampus putri. 

“Semoga apa yang menjadi cita-cita bersama yaitu, Inkafa ini tidak hanya proses belajar mengajar, fisik sarana dan porsaran menjadi daya Tarik mahasiswa baru. Kelak dengan fasilitas dan bangunan yang memadai, kampus Inkafa akan bisa menjadi Universitas. Setiap tahun mampu meluluskan ribuan wisudawan dan wisudawati. Sehingga jangkauan untuk kemanfaat ke khalayak umum lebih masif,” paparnya. 

“Semoga para wisudwan dan wisudwati menjadi pintu kebaikan di tempat pengabdiannya. Baik itu di lembaga, desa, kota dan lainnya. Kami mohon doa. Saat ini proses pengajuan alih status dari Institut menjadi Universitas. Semoga bisa dilancarkan dan diberikan kemudahan,” harapnya. 

Gus Juddin menyebut, saat ini di lingkungan Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV (Kopertais Wilayah IV) Surabaya, Inkafa menduduki ranking 6 dari 36 kampus. Sedangkan di Jatim dari 336 Perguruan Tinggi di Jatim. Inkafa menduduki ranking ke 36.

Inkafa juga mendorong SDM pengajar bisa secara bertahap mendapatkan gelar doktor. Semoga dari tahun ke tahun, Inkafa bisa bisa terus bermanfaat,” tuturnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres