Update Banjir Gresik, 563 Rumah Terendam di Kecamatan Benjeng

GresikSatu | Update banjir luapan kali lamong meluas ke 11 desa di dua kecamatan. Yakni, Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang. Lima desa di Kecamatan Benjeng, dan enam desa di Kecamatan Balongpanggang.

Terparah di Kecamatan Benjeng, ada 563 rumah terendam banjir. Meliputi, Desa Sedapurklagen, 100 rumah, Desa Deliksumber, 210 rumah, Desa Lundo 110 rumah, dan Desa Kedungrukem 143 rumah.

Serta beberapa fasilitas umum makam di Desa Lundo, dan Masjid, Mushollah, dan Sekolah di Desa Deliksumber.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Jum’at (25/11/2022). 11 desa terdampak banjir diantaranya, dari Kecamatan Benjeng, Desa Sedapurklagen, air menggenangi jalan poros desa (JPD), dengan ketinggian 50-60 cm sepanjang 3000 m.

Kemudian jalan lingkungan sepanjang 4500 m, sawah 75 Ha, dan 100 rumah. Desa Deliksumber juga ketinggian air 50-60 cm, 210 rumah, sawah 80 Ha, dan jalan poros lingkungan tergenang sepanjang 2.800 meter.

“Dampak banjir juga menggenangi fasilitas umum, Masjid, Mushollah, dan Sekolah di Desa Deliksumber,” ungkap

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang.

Masih di Kecamatan Benjeng, banjir juga terjadi di Desa Lundo, tinggi debit genangan air 20 – 30 cm, yang berdampak 110 rumah terendam, sawah 31 Ha, area ladang 5 Ha, JPD sepanjang 1400 m, dan fasilitas umum makam warga desa setempat.

Selanjutnya, Desa Kedungrukem, tinggi genangan air 20 cm – 40 cm, berdampak 143 rumah, persawahan 45 Ha, JPD 780 m, dan jalan lingkungan desa 3000 m, dan jalan raya 50 m. Desa Munggugianti, JPD 1500 m.

Sedangkan di Kecamatan Balongpanggang, tambah Miko, dua desa sudah mulai surut dari banjir luapan kali lamong ini. Yakni, Desa Dapet dan Ngampel. Sedangkan empat desa masih tergenang air banjir.

Meliputi, Desa Sekarputih, ketinggian air 10-30 cm, berdampak ke jalan lingkungan tergenang sepanjang 500m. Desa Wotan Sari, ketinggian air 10-20 cm, berdampak pada JPD sepanjang 300 m, dan jalan lingkungan sepanjang 800 m.

Desa Banjaragung, ketinggian air 10-40 cm yang berdampak pada jalan lingkungan sepanjang 1000 m, dan JPD 50 m. Desa Pucung, ketinggian air 10-60 cm, berdampak pada jalan lingkungan 1500 m, dan JPD 300 m.

“Para petugas Tim URC BPBD Gresik terus siaga monitor wilayah rawan banjir. Termasuk siaga di tanggul yang pernah jebol di Desa Cermen, Kedamean, Gresik,” jelas Miko.

Ditambahkan, petugas URC BPBD Najib juga menyediakan perahu karet di wilayah Kecamatan Benjeng, untuk membantu warga yang hendak keluar rumah.

“Sementara ini belun ada warga yang mengungsi akibat banjir. Kami terus berikan bantuan warga yang terdampak banjir,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres