22 Persen Anak di Gresik Menderita Mata Minus dan Silinder, Penyebabnya Karena Gadget

GresikSatu | Gangguan penglihatan pada anak kini menjadi permasalahan yang sangat serius, tak heran bila tema peringatan World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada setiap 10 Oktober 2024 berkonsen tinggi di kesehatan mata Anak.

Banyak organisasi dan instansi yang bergerak melakukan kampanye kesehatan mata, salah satunya Klinik Mata KMU Gresik yang turun ke jalan dengan campaign Melihat Lebih Jelas.

Dalam beberapa kegiatan pemeriksaan Klinik Mata KMU di sekolah & lembaga pendidikan selama 2024, tercatat 22,24% anak di Gresik telah menderita Keluhan Refraksi seperti Mata Minus dan Silinder.

Kondisi ini bisa dikarenakan beberapa hal, dan salah satunya akibat tingginya penggunaan gadget sejak dini.

Direktur sekaligus Dokter Spesialis Mata Klinik Mata KMU dr Uyik Unari, SpM(K) menyampaikan pada catatan terakhir hasil pemeriksaan bersama sekolah, sebanyak 254 dari 1.142 anak-anak di Gresik telah mengalami Kelainan Refraksi.

Baca juga:  Membanggakan, Tiga Atlet Panjat Tebing Gresik Tampil Berlaga di Kejuaraan Dunia 

“Rata-rata di usia anak hingga remaja yang mana merupakan masa pertumbuhan. Ini merupakan kondisi yang sangat gawat karena jika tidak segera terdeteksi dan ditangani akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang dan belajar,” ungkapnya, Minggu (13/10/2024).

Ia menuturkan, momen World Sight Day yang diperingati setiap Kamis kedua di bulan Oktober ini menjadi momen yang sangat tepat untuk menyadarkan para orang tua untuk lebih peduli pada kesehatan mata anak.

“Kasus kelainan refraksi pada anak saat ini memang cukup tinggi, dan di klinik mata kami juga menjadi salah satu keluhan tertinggi selain Katarak,” terangnya.

Dengan tema World Sight Day yakni Children, Love Your Eyes, Eyelink Group menginisiasi kampanye Melihat Lebih jelas bersama RS & Klinik Mata KMU, Optik Natamata, dan National Eye Center.

Melalui kampanye dengan turun ke jalan selama Oktober ini, pihaknya berfokus pada meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata mulai dini.

Baca juga:  Siap Berlaga di Kejuaraan PON, Sebanyak 55 Atlet Gresik akan Terbang ke Aceh Minggu Ini

“Dengan deteksi dini dan edukasi yang tepat, orang tua bisa mencegah dampak negatif gadget dan memastikan anak-anak tumbuh dengan penglihatan yang sehat, mendukung perkembangan mereka secara fisik, mental, dan akademis,” ucapnya.

dr Uyik menegaskan, sangat penting untuk bisa menjaga kesehatan mata untuk masa depan yang cerah. Hal ini bisa dimulai dengan meperbaiki gaya hidup, membatasi penggunaan gadget dalam kurun waktu yang lama, serta terapkan tips 20-20-20.

Yakni setiap menatap layar selama 20 menit, alihkan pandangan ke objek yg berjarak 20 feet atau sekitar 6 meter selama 20 detik dan lebih peduli dengan kondisi penglihatan anak khususnya.

“Sebagai orangtua kita bisa mencoba melakukan pemeriksaan mata rutin 6 bulan sekali, dan bila diketahui ada ganguan penglihatan, segera diberi kacamata agar penglihatan lebih jelas. dan tidak menyebabkan risiko gangguan penglihatan online lainnya seperti mata malas,” tandasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler