6.912 Keluarga di Gresik Berisiko Alami Stunting, 50 Persen dari Bawean

GresikSatu | Data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mencatat sebanyak 6.912 keluarga di Gresik beresiko mengelami stunting. Sedangkan angka 50 persennya berada di Pulau Bawean.

Mengantisipasi hal itu, Pemkab Gresik telah melakukan beberapa inovasi program agar angka stunting di kota santri ini tidak merangkak naik. Salah satunya dengan menggelar Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, angka stunting paling tinggi berada di Bawean. Pulau ini memiliki 3.070 keluarga yang berpotensi mengalami stunting. Untuk itu, pihaknya bersama Dinas KBPPPA terus melakukan upaya-upaya pencegahan. Salah satunya dengan SOTH.

“Dengan SOTH ini, kita akan memberikan pemahaman tentang stunting. Sehingga nanti kita dapat mencegah terjadinya stunting dan menjadikan anak-anak kita menjadi lebih baik,” kata Wabup, Kamis (18/5/2023).

Baca juga:  Program SOTH Sekolah Orang Tua Hebat Diresmikan Bupati Gresik, Apa Tujuannya?

Dijelaskan, program SOTH ini sebelumnya telah diterapkan di Desa Bungah dan Bedanten, Kecamatan Bungah. Sehingga dua desa tersebut akan menjadi pilot project SOTH yang akan dilakukan secara menyeluruh di 330 desa se-Kabupaten Gresik.

“Semoga berhasil sehingga kami bisa menerapkan di beberapa desa yang memiliki keluarga beresiko terserang stunting,” ujarnya.

Selain membuka program STOH di Bawean, Wabup juga memberikan bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada para keluarga dengan resiko stunting. Bantuan pangan ini diharapkan mampu menunjang pertumbuhan anak sehingga terhindar dari stunting.

“Bantuan akan kami berikan tiga tahap sekaligus. Isinya berupa satu ekor ayam karkas dan 1 pax telur mentah,” bebernya. (faiz/aam)

Baca juga:  Melalui CSR, PT Cargill Gresik Komitmen Turunkan Angka Stunting di Kecamatan Manyar
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler