Ampo Tuban Bakal Masuk dalam Warisan Budaya

Gresiksatu, Tuban | Camilan tradisional Ampo yang terbuat dari tanah liat asal Kabupaten Tuban akan memiliki status Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Dimasukannya Ampo sebagai WBTb ini dilakukan dalam Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda pada Senin-Jumat, (19-23/8/2024) di Jakarta.

Sidang tersebut dihadiri oleh 14 Tim Ahli WBTb, lalu kepala dinas dari berbagai provinsi, kabupaten, dan kota, dan perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan dari 23 wilayah di Indonesia. Dari 272 karya budaya yang direkomendasikan dalam sidang itu, Ampo asal Tuban adalah salah satunya.

Dalam Keterangan situs Kabupaten Tuban, Kepala Bidang Kebudayaan pada Disbudporapar Tuban Sumardi menyampaikan, masuknya jajanan Ampo yang akan masuk sebagai WBTb ini menjadi terobosan supaya jajanan dari tanah liat tersebut bisa lestari. Terlebih bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas

Baca juga:  Tukang Becak di Tuban Meninggal Mendadak Saat Antar Penumpang

Sumardi mengungkapkan, bahwa penetapan Ampo sebagai Warisan Budaya Takbenda kini tinggal menunggu Surat Keputusan resmi dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

“Tinggal menunggu SK dari Mendikbud,”

Dia juga menekankan, bahwa Ampo bukan hanya sekadar camilan, melainkan juga bagian penting dari tradisi dan budaya masyarakat Bumi Ronggolawe ini.

Ampo dibuat dari tanah liat pilihan yang harus bebas kontaminasi, memiliki tekstur lembut, dan tidak mengandung pasir atau kerikil,” katanya. 

Masyarakat Tuban percaya bahwa Ampo memiliki khasiat untuk menenangkan perut, menjadikannya populer di kalangan wanita hamil yang mengidam. 

Selain itu, Ampo juga memiliki nilai spiritual dan sering digunakan dalam sesajen pada perayaan tertentu, karena diyakini leluhur masyarakat Tuban juga mengonsumsi Ampo.

Baca juga:  Menikmati Gurih Pedas Becek Menthok Khas Tuban, Sajian yang Menggoyang Lidah

“Berbentuk seperti wafer rol dengan warna coklat kehitaman, Ampo dibuat dengan menumbuk tanah liat hingga padat, lalu diserut menjadi gulungan tipis dan dipanggang di atas bara api selama sekitar 4 jam,” tandasnya. 

Reporter:
Zidni
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler