Anggaran Perbaikan Pasca Bencana Banjir dan Longsor Bawean Butuh Rp 8 Miliar

GresikSatu | Setelah Pemkab Gresik menetapkan status siaga / darurat bencana di Pulau Bawean, selama 21 hari. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah menelusuri dan mendata kerusakan infrastruktur di Pulau Putri sebutan lain Pulau Bawean.

Hasilnya, dari laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik ada beberapa kerusakan infrastruktur yang membutuhkan penanganan permananen atau perbaikan. Dengan estimasi anggaran yang diperlukan Rp Rp 8.775.000.000.00 untuk penanganan bencana di Pulau Bawean

“Dari anggaran tersebut, Pemkab Gresik melalui BPBD Gresik mengajukan bantuan ke Provinsi Jatim. Karena untuk anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) Kabupaten hanya bersifat darurat saja, bukan permanen,” ungkap Kepala BPBD Gresik Darmawan, Selasa (28/3/2023). 

Baca juga:  DPRD Gresik Desak Pemkab Segera Lakukan Normalisasi Sungai di Bawean 

Begitu juga, lanjut dia dengan status darurat bencana, apakah naik status ke Provinsi itu kewenangan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. 

“Initinya kebutuhan perbaikan permananen infrastruktur yang rusak, kami ajukan ke Pemerintah Provinsi,” jelasnya. 

Pengajuan tersebut merincikan, setidaknya ada 13 desa yang sudah diajukan untuk perbaikan infrastruktur. 9 desa dari Kecamatan Sangkapura, dan 4 desa dari Kecamatan Tambak. 

Di Kecamatan Sangkapura, Desa Patarselamat, kebutuhan anggaran Rp 1,1 M meliputi pembangunan Balai Desa, Dam, TPT, dan rumah. 

Di Desa Sawahmulya, kebutuhan anggaran Rp 630 juta meliputi jembatan ambruk, TPR, tebing gunung Malokok, dan Dam. Desa 

Sungairujing, perbaikan Sekolah UPT SDN 357 Gresik (SD Duko Sungairujing) dan TPT Rp 1M Desa Daun, kebutuhan anggaran Rp 605 juta, meliputi dua jembatan dan dan Dam. Desa Kotakusuma TPT Rp 100 juta. Desa Balikterus kebutuhan anggaran Rp 1,95 M, meliputi empat jembatan, rumah longsor, dan Dam.

Baca juga:  Sidak ke Rumah Pompa Air, Bupati Gresik Geram Lihat Tumpukan Sampah

Desa Gunungteguh, kebutuhan anggaran Rp 1,3 M meliputi dua jembatan dan longsoran. Desa Lebak, plengsengan Dam Rp 90 juta, dan Desa Pudakit Timur plengsengan Rp 100 juta. 

Untuk Kecamatan Tambak Desa Telukjatidawang, kebutuhan anggaran Rp 350 juta meliputi plengsengan, jalan lingkungan dan TPT. Desa Gelam, TPT Rp 400 juta. Desa Kelompanggubug, jembatan Rp 650 juta, dan Desa Tanjungori TPT Rp 300 juta. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img