GresikSatu | Festival Bandar Grissee sukses memukau masyarakat. Digelar selama tiga hari di kawasan Jalan Basuki Rahmat, festival ini memadukan seni, budaya, dan sejarah Kota Pudak.
Museum Sunan Giri menjadi salah satu daya tarik utama karena ikut dipamerkan. Koleksi yang dipamerkan menggambarkan kejayaan Gresik sejak era Majapahit. Acara dibuka dengan tari Candra Giri, diikuti drama teater, peragaan busana, dan konser musik.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menilai festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga cara efektif mempromosikan potensi heritage daerah.
“Bandar Grissee punya nilai sejarah dan keberagaman luar biasa. Ini simbol toleransi Gresik sekaligus penggerak ekonomi kreatif,” katanya, Senin (23/12/2024).
Menuju Agenda Nasional
Kepala Disparekrafbudpora Gresik, Saifudin Ghozali, menegaskan bahwa Festival Bandar Grissee akan terus ditingkatkan kualitasnya agar bisa masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) pada 2026.
“Kami optimis Festival Bandar Grissee akan menjadi salah satu ikon kebudayaan nasional. Apalagi tahun ini, festival ini meraih juara pertama dalam East Java Tourism Award (EJTA) 2024 untuk kategori pariwisata yang dikelola Pokdarwis,” ungkap Ghozali.
Prestasi tersebut menjadi modal penting bagi Gresik untuk bersaing di tingkat nasional. Dengan terus mengembangkan konsep festival dan promosi yang lebih masif, pihaknya berharap event ini mampu menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
“Festival Bandar Grissee juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Puluhan pelaku UMKM memanfaatkan momentum ini untuk memasarkan produk mereka, mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga suvenir,” pungkasnya.