GresikSatu | PMII Gunung Putih Gresik mengadakan sekolah demokrasi dalam rangka mengasah kalangan mahasiswa untuk cerdas berpolitik. Acara itu dilaksanakan di Islamic Center Masjid Agung Gresik, Jum’at (13/1/2023).
Program tersebut berisi sosialisasi literasi demokrasi dan peningkatan voulentarisme pemilu dikalangan kaum muda. Hal ini menjadi asas fundamental dalam menciptakan iklim demokrasi di Gresik.
Generasi muda diwajibkan paham atas situasi politik dan sistem pemerintahan yang ada di tubuh negara Indonesia. Bagaimana tahapan dalam membangun posisi kekuasaan disusun dari skala prioritas yang dipilih.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gresik Muhammad Syafi’ Jamhari menuturkan seminar sekolah tersebut bersifat kaderisasi. Memberikan pemahaman utuh kepada masyarakat tentang praktik politik di Indonesia sesuai sistem demokrasi yang disepakati.
“Politik secara umum dapat diartikan sebagai tahapan membangun posisi kekuasaan didalam masyarakat melalui pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan (decisions making) menjadi tujuan dari sistem politik yang menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan term prioritas sesuai sistem demokrasi yang dipilih,” jelasnya.
Sedangkan praktik di Indonesia, Bentuk negara tidak sepenuhnya demokrasi. Melainkan semi presidensil, tonggak layar struktural berada dikewenangan Presiden.
“Sistem negara pada praktiknya menganut sistem semi Presidensil. Dimana mulanya Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu Presiden, kemudian sebagai Kepala Negara dan pemerintahan, Menteri diangkat oleh Presiden,” imbuhnya.
Masyarakat diasah kecerdikannya dalam memahami praktik lapangan yang ada, perlunya berdialog bersama dan melakukan refleksi atas permasalahan demokrasi di Indonesia. (ovi/aam)