GresikSatu | Pada setiap malam 28 Ramadan, di Gresik akan ada tradisi khusus bernama Pasar Bandeng. Dimana banyak pedagang yang akan menjual aneka bandeng dengan ukuran fantastis.
Bandeng khas Gresik dari para petambak ini ukurannya cukup besar, banyak orang akan berburu bandeng dalam perayaan tahunan ini.
Tak hanya itu, ada juga beberapa stan UMKM yang turut memeriahkan tradisi ini. Mereka berjejer rapi disepanjang Jalan Samanhudi hingga beberapa ruas jalan lainnya.
Tradisi Pasar Bandeng ini sudah diselenggarakan sejak masa kepemimpinan Sunan Giri di Kerajaan Giri Kedaton. Tradisi ini dilatarbelakangi oleh banyak santri yang pulang membawa bandeng sebagai oleh-oleh dari iktikafnya di Gresik.
Potensi ikan bandeng yang melimpah itu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu, masyarakat menyelenggarakan tradisi Pasar Bandeng.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menuturkan, sejarah pasar Bandeng menguatkan ekonomi. Kegiatan tahunan yang ditunggu masyarakat Gresik menyambut Idul Fitri.
Apalagi Bandeng adalah salah satu komoditas unggulan Gresik yang cukup melimpah ruah di Kabupaten Gresik.
Tradisi Pasar Bandeng ini pun menjadi menjadi acara rutin, sejak Sunan Giri berkuasa memimpin Kerajaan Giri Kedaton.
Pasar Bandeng mulai dilakukan karena banyaknya santri yang membawa pulang bandeng sebagai oleh-oleh selepas iktikaf di Gresik.
Konon, Sunan Giri melihat potensi ikan bandeng yang cukup melimpah sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Dari situ, tradisi pasar bandeng diadakan, mulai dari lomba hingga lelang yang bisa dilihat dan diikuti semua masyarakat Gresik secara gratis.
Semakin lama tradisi pasar Bandeng semakin meriah, tradisi itu membuat pengunjung pasar bukan hanya dari Gresik, tetapi juga dari daerah sekitar.
Sunan Giri memberi spirit, semangat berbisnis kepada para santri di Kabupaten Gresik membudidayakan ikan bandeng.
“Kabupaten Gresik identik dengan ikan bandeng, dan ikan bandeng ya berasal dari Gresik,” jelas Fandi Akhmad Yani, Senin (8/4/2024).
Bupati menyebut, tradisi Pasar Bandeng merupakan sejarah budaya kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan. Kegiatan itu menjadi spirit penguatan kebangkitan ekonomi masyarakat Gresik.
“Tradisi ini menjadi budaya kearifan lokal yang harus kita jaga selalu, jangan sampai tradisi yang luar biasa ini hilang karena kita tidak merawat,” katanya.
Harga ikan bandeng yang dijual di Pasar Bandeng bervariasi. Tergantung ukuran. Berat 0,8-0,9 kg harganya mulai Rp 45 ribu. Berat 1 Kg harganya mulai Rp 47 ribu. Berat 2-2,4 Kg harganya mulai Rp 90 ribu. Berat 3-3,6 Kg harganya mulai Rp 130 ribu.