GresikSatu | Pengurus baru Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik masa khidmat 2024-2025 resmi dilantik, Minggu (21/7/2024) malam.
Bertempat di Aula Dispendik Gresik, Prosesi pengambilan sumpah jabatan terhadap pengurus terpilih dilakukan oleh Ketua Bidang Hubungan Internasional PB PMII, Yanju Sahara.
Mengusung Tema Transformasi Kepemimpinan PMII Gresik Menuju Organisasi yang Progresif dan Adaptif, diharapkan para pengurus memiliki karakteristik yang kritis, inovatif, solid, memiliki visi jangka panjang, dan dapat menyesuaikan strategi demi kemajuan organisasi.
Ketua PC PMII Gresik, Muhammad Aqshal Hidayat menyampaikan Kepemimpinan progresif menjadi semakin relevan di era ini karena berbagai alasan. Salah satunya yakni adanya tantangan kompleks, sehingga Kepemimpinan progresif diperlukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
“Organisasi massa mengalami defidensi Kemerosotan setelah gelombang Covid 19, baik secara penurunam kualitas maupun kuantitas. Untuk menjawab masalah tersebut dibutuhkan Kepemimpinan progresif dan adaptif, yang mana dari segi kuantitas bisa terus meningkat,” ungkapnya.
Menurut Aqshal, Organisasi progresif bukan sekedar agenda-agenda bakat, tapi ada tujuan yang jelas, capaian, dan hal yang didapat pasca agenda tersebut diadakan.
“Sehingga bukan sekedar diskusi dan selesai, tapi ada capaian peningkatan kuantitas, serta penambahan intelektual. Sebab kita bicara soal transfer keilmuan bukan sebatas formalitas belaka,” terangnya.
“Sementara organisasi yang adaptif adalah yang mampu menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan seperti pemahaman informatika yang lebih maju, pengembangan medsosnya, dan yang paling pokok adalah memenuhi kebutuhan kader,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Aqshal juga menyebutkan target capaian lebih lanjut, yakni PMII sebagai pelopor gerakan pembangunan SDM yang unggul.
Sementara itu, Ketua PKC PMII Jawa Timur, Baijuri mengatakan kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang mampu menginspirasi yang lain untuk menyampingkan kepentingan pribadi demi kebaikan organisasi.
“Organisasi masa depan bukan sekadar yang berevolusi, akan tetapi entitas yang sanggup menghadapi perubahan, mampu beradaptasi secara proaktif dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat dan lingkungan,” ucapnya.
Ketua Bidang Hubungan Internasional PB PMII, Yanju Sahara mengungkapkan tantangan yang dihadapi pada generasi kini memiliki gelombang lebih besar dan berat dibandingkan zaman dulu. Sehingga progresifitas dan adaptif menjadi elemen yang diperlukan untuk kemajuan PMII.
“Sudah saatnya gerakan PMII ini bangkit. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam menggebrak perubahan yakni gerakan internal seperti sumber daya kader, serta sinergitas dalam menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.