Banjir Pulau Bawean, DPRD Gresik Minta Pemkab Bangun Kolam Retensi

GresikSatu | Banjir yang melanda Pulau Bawean, Gresik, mengakibatkan puluhan rumah dan belasan hektare sawah tergenang air.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat ada tiga desa terdampak, yaitu Desa Lebak dan Desa Sawahmulya di Kecamatan Sangkapura, serta Desa Sukaoneng di Kecamatan Tambak.

Dari ketiga desa tersebut, Desa Lebak dan Desa Sawahmulya menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Air kiriman dari hulu sungai yang meluap mengalir deras ke hilir, sehingga menyebabkan banjir di dua desa tersebut pada Kamis (23/1/2025).

Beruntung, air surut pada sore harinya. Di Desa Lebak, setidaknya 10 rumah dan 5 hektare sawah tergenang, sementara di Desa Sawahmulya, banjir menggenangi jalan lingkungan sepanjang 400 meter.

Baca juga:  Dispendik Gresik Turun Tangan, Minta Seluruh Tarikan di SDN 19 Gresik Dibatalkan

Adapun di Desa Sukaoneng, banjir menggenangi sekitar 6 hektare sawah dan jalan lingkungan sepanjang 100 meter.

Menanggapi banjir ini, Wakil Ketua DPRD Gresik, Lutfi Dhawam, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk segera membangun kolam retensi atau embung sebagai solusi jangka panjang.

Menurut Lutfi, salah satu penyebab utama banjir di Bawean adalah pendangkalan sungai yang tidak mampu menampung debit air saat hujan deras.

Selain itu, peralihan jenis pohon di kawasan hutan Bawean turut memperburuk kondisi, di mana pohon-pohon usia muda memiliki kemampuan menyerap air yang lebih rendah dibandingkan pohon tua.

“Pengaruh peralihan jenis pohon menjadi salah satu faktor. Pohon yang dulunya sudah berusia tua diganti dengan pohon muda, sehingga daya serap air berkurang,” jelas Lutfi pada Sabtu (25/1/2025).

Baca juga:  Rekutmen Beasiswa Dokter Spesialis RSUD Umar Mas'ud Bawean Dibuka, Buruan Ikuti Seleksinya

Ia juga menekankan bahwa pembangunan kolam retensi memiliki manfaat ganda. Selain untuk menampung air hujan dan mencegah banjir, kolam retensi ini juga dapat menjadi sumber air bersih bagi warga saat musim kemarau, mengingat Pulau Bawean sering menghadapi krisis air bersih.

“Adanya kolam retensi ini bisa menjadi solusi untuk banjir sekaligus kekurangan air bersih saat kemarau,” tambah legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 8, yang meliputi Tambak dan Sangkapura.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler