Banjir Rob Hantui Warga Satu Dusun di Desa Pangkahkulon Gresik

GresikSatu | Sudah puluhan tahun masyarakat satu Dusun, di Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik merasakan banjir rob

Banjir yang datang dari kondisi air pasang laut ini, terjadi di Dusun Kalingapuri, Desa Pangkahkulon, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. 

Fahrur Rozi warga Dusun setempat mengatakan, banjir rob ini sudah memang menjadi langganan setiap tahun. Pada tahun ini, sudah terjadi satu bulan terakhir ini.

“Setiap hari pasang lalu surut lagi. Kalau air pasang terjadi sekitar sekitar pukul 09.00 WIB, sampai pukul 15.30 WIB, enam jam lebih,” ucapnya, Selasa (28/5/2024). 

Menurut dia, selama banjir rob yang terjadi di Dusun setempat ada puluhan rumah yang terdampak parah di satu dusun tersebut, yang terdiri dari RT 1, 2, dan 3.

Baca juga:  Melarikan Diri ke Semarang, Satu DPO Pelaku Penganiayaan Pedagang Nanas Diringkus Polres Gresik

“Ada Sekitar 50 rumah yang terdampak dari total rumah sekitar 157 rumah,” ujar pria yang juga menjabat sebagai BPD Dusun setempat. 

Dari kejadian tersebut, pihaknya menyebut tidak ada korban jiwa. Namun, memang sangat melelahkan warga saat air sudah mulai menggenangi rumah mereka (para warga). 

“Paling parah banjir ukuran setinggi lutut orang dewasa,” ujarnya. 

Selain banjir rob dari laut, wilayah satu dusun tersebut juga biasanya terjadi banjir rob dari Bengawan Solo. Bahkan statusnya sama-sama pasang. Hal tersebut, menjadikan wilayah satu dusun tersebut tergenang air berjam-jam. 

“Untuk banjir rob bulan ini, hanya siang saja. Kalau malam biasanya pukul 20.00 sampai pukul 02.30 WIB. Itu biasanya terjadi di bulan Agustus sampai September,” paparnya. 

Baca juga:  Tiga Remaja di Bojonegoro Tenggelam, Satu Ditemukan Meninggal Dunia

Pihaknya merincikan, bahwa dalam satu tahun setidaknya ada 3 periode banjir rob. Masuk musim kemarau, April sampai Mei, kedua musim penghujan, Agustus September, lalu November, Desember. 

 

“Untuk bulan ini, kerugian 5 sampai 7 rumah ada yang temboknya retak. Bagian RT 1. Karena banyak rumahnya masih belum tembok, dan tanah lempung. Rata-tata bangunan rumah di dusun setempat ditinggikan agar mengantisipasi banjir rob,” tuturnya. 

Selama ini, tambah dia langkah Pemdes setempat juga sudah melakukan penanggulangan antisipasi banjir rob. Bahkan hak tersebut, sudah masuk dalam Musrebang Desa. 

“Yang nantinya Pemdes akan berencana membangun tanggul buka tutup. Untuk menghalau air rob, dan saluran air yang mengenangi rumah warga,” tambahnya memungkasi.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler