Begini Penjelasan BMKG, Tentang Fenomena Udara Dingin di Musim Kemarau Gresik

GresikSatu | Pada Bulan Juli ini, masyarakat Indonesia mengalami fenomena musim kemarau tapi udara yang dirasakan terasa dingin. Fenomena itu, bentuk dari angin timuran pada musim kemarau

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pulau Bawean Gresik, Ari Widjajanto mengatakan, musim kemarau angin timuran simulasi sejak bulan Juli ini. 

Hampir keseluruhan di Wilayah Indonesia akan mencapai puncaknya, yakni, Mediding. Hal tersebut akibat dari puncak angin timuran dimana terjadi siklus terjauh dari posisi simpangan gerak semu matahari di sisi Utara.

“Terutama bagi wilayah Indonesia bagian selatan ekuator,” ucapnya, Senin (22/7/2024). 

Posisi tersebut, lanjut dia, ditandai dengan bumi mengalami simpangan terjauh dari posisi matahari di sisi utara. Matarahari jauh dari wilayah Indonesia. 

Baca juga:  Pabrik Spons di Driyorejo Gresik Terbakar Hebat, Warga Semburat Keluar Rumah

“Wilayah sisi selatan rata-rata Indonesia yang cukup dingin di waktu malam hari,” 

“Apalagi, di wilayah tersebut, tidak ada tutupan awan seperti saat ini. Langit dalam kondisi bersih saat siang hari. Dengan hembusan angin timuran. Bikin suasana dingin terasa,” lanjutnya. 

Pihaknya memperkirakan, fenomena cuaca dingin di musim kemarau ini, akan berangsur normal, hingga sampai bulan Agustus, dan September September mulai berkurang. 

“Ini dirasakan sepanjang tahun. Setiap tahun pasti ada fenomena tersebut atau puncak angin timuran,”imbuhnya. 

Dalam musim ini, mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan banyak minum air putih, vitamin, dan olahraga. 

“Hindari dehidrasi atau kegiatan di luar rumah dan minum yang banyak,”pesannya.

Baca juga:  Safari Ramadan di Gresik AHY ingin UMKM Naik Kelas dan Dongkrak Anak Muda
Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler