GresikSatu | Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan partisipasi pelajar terhadap proses demokrasi, belasan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Gresik mengikuti seminar pendidikan demokrasi yang digelar di SMK Nurul Islam, Sabtu (7/8/2024).
Kegiatan yang diselelenggarakan oleh OSIS Smeknis ini dihadiri oleh ratusan siswa-siswi dari berbagai SMA dan SMK di Gresik. Dengan tujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya demokrasi dan partisipasi aktif dalam proses pemilihan umum.
Seminar ini melibatkan narasumber dari DPRD Gresik Imron Rosyadi, Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gresik Habibur Rohman dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik Ahmad Bashiron.
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Gresik Ahmad Bashiron menyampaikan pentingnya pendidikan demokrasi bagi pelajar, khususnya para pemilih pemula yang tengah duduk di bangku SMA/SMK sederajat.
“Penting untuk diketahui bahwa setiap suara yang Anda berikan akan memiliki dampak langsung terhadap masa depan bangsa. Kami ingin memastikan bahwa pemilih muda seperti kalian mengetahui proses dan tanggung jawab yang menyertainya,” ungkapnya.
Seminar ini diadakan untuk menanamkan jiwa-jiwa demokrasi bagi pemilih pemula agar tak hanya asal mencoblos di TPS, namun bagaimana menjadi pemilih yang baik, cerdas, dan bertanggung jawab.
“Kegiatan ini mengajarkan Gen Z atau pemilih pemula terkait mekanisme pemilihan umum dan hak-hak pemilih agar para pelajar lebih memahami proses pemilihan serta merasakan tanggung jawab sebagai pemilih,” tuturnya.
Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Gresik, Habibur Rohman menjelaskan konsep dasar demokrasi yakni pemerintahan yang kedaulatannya di tangan rakyat. Untuk menuju konsep tersebut, maka pemilu harus diawasi oleh Bawaslu.
“Sebagai lembaga pengawas, Bawaslu berperan penting dalam memastikan proses pemilihan berlangsung secara adil dan transparan. Kami ingin para pelajar memahami bagaimana pengawasan ini bekerja dan pentingnya kehadiran mereka sebagai pemilih yang cerdas,” terangnya.
Tujuan Pengawasan Bawaslu Gresik yakni Mewujudkan Pemilu yang demokratis, Menegakkan integritas, kredibilitas, transparansi penyelenggaraan & akuntabilitas hasil Pemilu, dan Memastikan terselenggaranya Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil & berkualitas, serta dilaksanakannya peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu secara menyeluruh.
“Berbagai aspek pengawasan pemilihan umum penting untuk diketahui oleh pemilih pemula, selain karena menyalurkan haknya juga menjadi pengawas partisipatif untuk memastikan proses Pemilu berjalan baik demi mendorong terciptanya pemilu yang berkualitas,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah di SMK Nurul Islam (Nuris) Muhammad Eko Nurul Ashidiq berharap seminar yang diadakan OSIS SMEKNIS dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membangun kesadaran politik di kalangan pelajar.
“Kami percaya bahwa melalui pendidikan demokrasi sejak dini, kita dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Gresik untuk melaksanakan kegiatan serupa, guna meningkatkan kualitas pemilih muda yang berpengetahuan dan terlibat dalam proses demokrasi di masa depan.
“Harapanya OSIS bisa menjadi garda terdepan dalam implementasi Demokrasi di Sekolah,” pungkasnya.