Berawal dari Cekcok Masalah Utang, Pemuda di Bawean Gresik Jadi Korban Bacok

GresikSatu | Seorang pria bernama Muhammad Nazri Rizki (21), warga Desa Kepuh Legundi, Tambak, Pulau Bawean Gresik, menjadi korban pembacokan gara-gara masalah utang. Atas kejadian ini, korban mendapatkan 14 jahitan akibat luka sabetan di daerah betis dan jari kakinya.

Kejadian ini bermula, korban saat berada di rumah didatangi oleh pelaku Adit Putra Utama (25) bersama ayahnya, pada Rabu (19/4/2023) sekitar pukul 19.00 Wib. Tujuan pelaku mendatangi korban untuk meminta motor yang dibawa ayah korban.

Dari sana lah terjadi cekcok antara korban Rizki dengan pelaku Adit. Saat terjadi saling dorong, pelaku tersungkur ke bawah. Karena tak terima, pelaku lalu mengeluarkan senjata tajam, berupa celurit, dan keris.

Celurit yang disiapkan pelaku dari rumah itu, mengenai kaki dan betis korban. Sedangkan senjata keris belum sempat digunakan, lebih dulu jatuh ke tanah. Beberapa warga yang melihat percecokan antar pemuda gara-gara masalah utang, langsung melerai.

Persoalan Utang

Peristiwa utang berujung pembacokan ini dimulai dari Salihen (52) ayah korban yang memiliki utang kepada Sadiq ayah dari pelaku Adit. Sebenarnya persoalan utang ini menurut klaim dari Salihen sudah dibayar lunas. Namun ayah pelaku dituding tak mengembalikan sepeda motor Salihen yang saat itu menjadi jaminan.

Baca juga:  Jangan Sampai Salah, Kenali Penyebab dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Menjalankan Ibadah

Pengambilan sepeda motor milik ayah pelaku oleh korban, dianggap Salihen sebagai upaya menukar sepeda motor yang tak dikembalikan ayah pelaku. Sebagai informasi, motor korban yang mejadi jaminan utang itu bermerk Vario. Sedangkan motor ayah pelaku bermerk Yamaha N-Max.

“Sebenarnya yang ngutang itu bukan saya, melainkan Baladi teman saya. Saya sebagai perantara, saat itu disepakati utang senilai Rp 15 juta, dengan membayar setiap bulan Rp 1,1 juta beserta bungah kepada ayah pelaku Sadiq,” kata Salihen, Senin (1/5/2023).

Selama utang itu, sertifikat tanah milik Baladi menjadi jaminan. Diperkirakan, perjalanan utang sudah sampai 6 bulan. Baladi juga telah membayar utang kepada Sadiq sebesar Rp 6,6 juta. Namun dalam perjalanan waktu, Sadiq ini meminta kepada Baladi agar utang cepat dilunasi tanpa mencicil.

“Karena Baladi tak bisa membayar langsung, motor Vario saya beserta surat BPKB diambil Sadiq ayah pelaku sebagai jaminan. Artinya ada dua jaminan, sertifikat tanah milik Baladi dan motor saya,” terangnya.

Singkat cerita, utang Baladi ke Sadiq sudah terbayar lunas. Sertifikat tanah milik Baladi juga sudah dikembalikan ke orangnya. Namun yang membingungkan, motor Vario milik Salihen tak dikembalikan. Bahkan dirinya sempat mencari informasi, motor itu diduga telah dijual oleh ayah pelaku penganiayaan.

Baca juga:  Sambut Ramadhan, Warga Malaysia Berikan Bantuan Mukena ke Masyarakat Desa Sukaoneng Bawean 

“Saya sempat cari-cari di wilayah Bawean, tapi tidak menemukan motor saya. Akhirnya sebagai gantinya motor N-Max milik Sadiq saya bawa. Apalagi motor vario milik saya tidak ada di rumahnya. Kami bawa motor milik Sadiq dua hari sebelum kejadian penganiayaan,” bebernya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tambak Aipda Imam Subari mengatakan kasus penganiayaan tersebut segera dilimpahkan ke Satreskrim Polres Gresik. Sebab Polsek Tambak tidak bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut hingga gelar perkara.

“Kami limpahkan ke Polres Gresik, besok saya layar,” ucapnya menanggapi kasus pembacokan di wilayah Kecamatan Tambak.

Sementara ini, lanjut dia pelaku masih berada di rumah. Karena masih tahap lidik. Namun, pelaku wajib lapor Polsek Tambak. “Kami amankan dua alat bukti sajam celurit dan keris,” jelasnya.

Di sisi lain, dari hasil pemeriksaan visum korban di Puskesmas Tambak ada ada dua luka jahit, ditelapak kaki kanan jari kaki 2 sampai 4, sekitar 14 jahitan dan betis kaki kanan.

Kini, korban juga tidak melakukan aktivitas sekolah pelayaran dan sementara beristirahat di rumah dengan luka di jari dan betis kakinya, yang sudah diperban. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler