GresikSatu | Kasus pencurian besi penutup saluran air di kawasan Heritage Gresik menjadi atensi kalangan dewan. Komisi III DPRD Gresik itu sampai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi tempat pencurian.
Hasil dari sidak itu ditemukan, banyak dari material besi yang tidak kokoh sehingga mudah dicuri oleh maling. Atas temuan itu, pihak Komisi III DPRD akan melakukan pemanggilan ke kontraktor yang mengerjakan proyek.
Ketua Komisi III DPRD Gresik Sulisno Irbansyah mengatakan, kualitas pengerjaan dinilai belum sempurna, terutama bidang kualitas material dan pengawasan kerja.
“Tidak heran banyak besi yang hilang, lantaran kurang pengawasan dan besi grill mudah dicopot maupun dibongkar,” ungkapnya, Selasa (08/11/2022).
Menurut dia, lubang penutup saluran air (Grill Red) itu dapat membahayakan masyarakat terutama pengendara lalu lintas. Lubang yang masih ditutup material paving itu, berada di jalur kendaraan yang bisa menyebabkan masyarakat terperosok.
“Kita akan sampaikan ke pihak kontraktor maupun dinas terkait. Terutama mengevaluasi quality control pengerjaan proyek,” jelasnya.
Anggota Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi menambahkan, selain besi penutup dan cabang besi ornamen lampu yang hilang, terdapat banyak titik lubang drainase yang tidak tidak sejajar dengan aspal.
Kondisi tersebut dikhawatirkan membahayakan pengendara. Bahkan, berdampak pada tingginya biaya perawatan jalan di kemudian hari.
“Besi drainase tidak mampu menahan tekanan dalam waktu lama. Dikhawatirkan bisa merugikan banyak orang. Khusunya tidak nyaman bagi para pengendara yang melintas,” papar Hamdi.
Pihaknya berharap ada evaluasi terkait hal tersebut. Termasuk, meminta pihak terkait untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Karena ini proyek anggaran Pusat, tentu akan berdampak dengan proyek lainnya di Kabupaten Gresik.
“Apalagi kerugian akibat barang besi di kawasan heritage Gresik yang hilang, memiliki nilai taksir yang cukup tinggi. Segera melaporkan ke aparat penegak hukum terkait,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)