BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Gresik

GresikSatu | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Sangkapura, Bawean, Gresik, memperingatkan masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem yang akan berlangsung mulai 27 Januari hingga 5 Februari 2025.

Kepala BMKG Sangkapura, Usman Kholid, menjelaskan bahwa Jawa Timur saat ini memasuki puncak musim hujan, dipengaruhi oleh fenomena Monsun Asia dan Madden Julian Oscillation (MJO).

“Puncak musim hujan terjadi karena aktifnya Monsun Asia, sementara saat musim kemarau dipengaruhi Monsun Australia,” ungkap Usman Kholid, Kamis (30/1/2025).

Selain itu, kata dia, adanya MJO atau pergerakan massa udara basah dari Timur Afrika menuju Pasifik melintasi Indonesia, turut meningkatkan potensi hujan.

Fenomena ini diperkuat dengan penguapan air di wilayah Jawa Timur yang memicu pembentukan awan hujan.

Baca juga:  Ini Pesan Bupati Gus Yani di Pelantikan Kartar Sangkapura 

Akibatnya, wilayah-wilayah tertentu berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang serta kilat atau petir.

Usman menegaskan bahwa daerah rawan banjir atau genangan, termasuk Pulau Bawean, perlu meningkatkan kewaspadaan.

Selain hujan ekstrem, gelombang tinggi juga menjadi ancaman di perairan sekitar Pulau Bawean.

“Secara klimatologis, gelombang tinggi di perairan Bawean berlangsung dari Januari hingga Februari dengan ketinggian mencapai lebih dari dua meter,” jelasnya.

Untuk meminimalisir dampak cuaca ekstrem, BMKG terus memperbarui informasi cuaca harian melalui berbagai platform media, termasuk grup WhatsApp.

Informasi ini kemudian diteruskan oleh pihak desa dan instansi terkait kepada nelayan serta masyarakat setempat.

Usman pun mengimbau agar operator transportasi laut dan nelayan lebih berhati-hati dalam merencanakan aktivitas melaut.

Baca juga:  Jadi Penyebab Banjir, Warga Lebak Bawean Gresik Gotong Royong Bersihkan Sampah di Sungai

“Jangan memaksakan diri. Utamakan keselamatan. Saat puncak musim hujan atau musim barat seperti ini, cuaca sangat tidak kondusif. Sebaiknya dialihkan untuk memperbaiki perahu, alat keselamatan, atau mesin. Begitu cuaca membaik, bisa kembali melaut dengan persiapan yang lebih baik,” pungkasnya.

Dengan peringatan ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru dari BMKG untuk mengurangi risiko dari dampak cuaca ekstrem.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler