BRI Imbau Waspadai Modus Penipuan APK Berkedok Tagihan Pajak

GresikSatu | Modus penipuan digital semakin beragam dan menyasar masyarakat melalui berbagai jalur, salah satunya melalui aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, mengimbau nasabahnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan yang berkedok tagihan pajak.

Penipu menggunakan file berekstensi APK, yang apabila diunduh dan diinstal, dapat menginfeksi perangkat pengguna dan menyebabkan kebocoran data perbankan.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menjelaskan bahwa file APK tersebut dapat membawa malware atau perangkat lunak berbahaya yang mampu mencuri data sensitif nasabah.

“Keamanan data dan dana nasabah adalah prioritas utama kami. Namun, keamanan ini juga memerlukan kewaspadaan dari nasabah sendiri,” ujar Arga,” katanya, Sabtu (9/11/2024).

Dalam menjaga keamanan data perbankan, BRI telah menerapkan langkah-langkah pengamanan end-to-end, mulai dari jaringan, server, hingga pusat data.

Meski demikian, Arga menegaskan bahwa tanggung jawab keamanan juga ada pada nasabah, terutama dengan tidak memberikan informasi sensitif seperti username, password, dan OTP kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.

Baca juga:  Beri Kesempatan Beasiswa S2 untuk Jurnalis, BRI Dapat Apresiasi dari Dewan Pers

BRI juga memberikan beberapa tips kepada masyarakat untuk mencegah penipuan digital ini:

  1. Tidak Membagikan Informasi Pribadi: Nasabah diminta untuk tidak membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau kode OTP kepada siapa pun.
  2. Waspada Terhadap Pesan Mencurigakan: Jika menerima pesan atau email yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lain, nasabah dianjurkan untuk menghubungi Call Center resmi untuk verifikasi.
  3. Gunakan Koneksi Internet yang Aman: Nasabah disarankan untuk menggunakan koneksi yang aman saat mengakses aplikasi perbankan seperti BRImo.
  4. Aktifkan Fitur Keamanan Tambahan: Fitur keamanan tambahan yang disediakan aplikasi BRImo, seperti verifikasi dua faktor (2FA), diharapkan dapat membantu menambah lapisan keamanan.
  5. Perbarui Aplikasi Secara Berkala: Update aplikasi BRImo secara berkala untuk mengakses versi terbaru dengan keamanan yang telah diperbarui.
  6. Laporkan Aktivitas Mencurigakan: Nasabah diharapkan segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan pada akun mereka.
Baca juga:  Anggota DPRD Gresik Hudaifah, Jadi Korban Pencemaran Nama Baik Kasus Penipuan Online 

Arga juga menekankan pentingnya kehati-hatian nasabah dalam menginstal aplikasi yang diunduh dari sumber tidak resmi. Hal ini karena perangkat nasabah bersifat personal dan sulit diawasi sepenuhnya oleh BRI.

“Oleh karena itu, kerja sama antara BRI dan nasabah sangat diperlukan untuk menjaga keamanan data perbankan,” bebernya.

Maraknya modus penipuan yang menggunakan tagihan pajak palsu ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah terkecoh.

Selain tagihan pajak, penipuan digital juga sering muncul dalam bentuk undangan pernikahan palsu, pemberitahuan penutupan rekening, hingga pemberitahuan tilang.

BRI terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari berbagai modus penipuan perbankan yang semakin kompleks,” pungkasnya.

Reporter:
Hilda Azhura
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img