GresikSatu | Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban menghadiahi raport merah ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, Jumat (2/8/2024).
Aksi unjuk rasa memberi raport merah tersebut sebagai bentuk protes para aktivis mahasiswa karena absennya 43 anggota DPRD Tuban dalam rapat gabungan komisi yang dilaksanakan Sabtu (27/7/2024) lalu.
Ketua PC PMII Tuban Wafa Amrillah mengungkapkan, aksi simbolik yang dilakukan ini sebagai bentuk kekecewaan yang mendalam terkait dengan absennya para anggota DPRD Tuban dalam rapat gabungan komisi di ruang paripurna DPRD Tuban.
Sebab, menurut Wafa-sapaannya, bentuk-bentuk kerja para anggota DPRD ini tak lain harus ikut andil dalam pembahasan yang menyangkut kepentingan masyarakat dan negara.
“Maka itu, dengan absennya anggota DPRD ini, kami sangat menyayangkan dan kecewa. Sehingga kami beri rapot merah kepada mereka,” tuturnya
Meski anggota DPRD akan purna dan berganti, dalih itu dirasa tak bisa menjadi patokan untuk absen begitu saja. Sebab sebagaimana tugas dan kerjanya, para anggota perwakilan rakyat itu harus menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
“PC PMII Tuban dalam hal ini akan mengawal terus terkait dengan berjalannya birokrasi di lingkup pemerintahan Tuban,” ungkapnya
Adapun, lanjut pria yang juga mahasiswa di IAINU Tuban itu, raport merah tersebut berisi 43 anggota DPRD Tuban yang pada rapat gabungan tersebut absen dan tidak hadir. Dengan data itu, dia berharap ada sanksi dan ada tindakan tegas yang diberikan.
“Sehingga kejadian itu tidak terulang lagi,” pungkasnya.
Dalam unjuk rasa yang berlangsung siang hari itu, para aktivis PMII Tuban ditemui oleh perwakilan dari sekretariat DPRD Tuban dan raport tersebut akan disampaikan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti.