GresikSatu | Jajaran Satreskrim Polres Gresik mengamankan lima anak punk, yang diduga melakukan penusukan kepada korban pelajar TRM asal Wonokromo, Kota Surabaya saat hendak sholawat ke Gresik.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan kepada saksi-saksi.
Ada lima anak punk yang diamankan dari aksi penusukan kepada korban berusia 19 tahun itu.
“Dari kelima anak punk yang diamanakan, dua diantaranya menjadi tersangka,” ungkapnya, Jum’at (26/1/2024).
Kedua tersangka itu yakni, Umar Sabilillah (21) warga Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, dan Robi Aditya (19) warga Kelurahan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran, Surabaya.
Penangkapan itu, bermula sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu (24/1/2024). Penangakapan anak punk pelaku penusukan langsung dipimpin oleh Kanit Pidum Ipda Komang Andhika Haditya Prabu.
“Setelah menggali informasi, dan pemeriksaan saksi-saksi, pelaku diamankan di simpang empat Nipon Paint,” jelas Aldhino.
“Pelaku diamankan saat sedang ngopi di warung pinggir jalan yang tidak jauh dari TKP pengeroyokan dan penusukan,” ujarnya.
Pelaku langsung diamanakan di Mapolres Gresik untuk dilakukan tindak lanjut. Dari penangkapan tersebut, batang bukti yang diamankan satu pisau lipat, alat yang digunakan menusuk korban.
“Masih ada satu pelaku lain IR, yang masih status DPO, kami masih memburu satu pelaku anak punk lainnya,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang Pelajar asal Surabaya jadi korban penusukan saat hendak menghadiri sholawatan di Kabupaten Gresik.
Korban diketahui berinisial TRM asal Wonokromo, Kota Surabaya. Akibat dari aksi itu, korban berusia 19 tahun itu, mengalami luka serius di perut bagian kanan.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, peristiwa itu, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (24/1/2024).
Korban saat itu bersama dengan 10 temannya, berangkat dari Surabaya menuju ke Alun-alun Sidayu Gresik ingin menghadiri acara Sholawatan bersama Mafia Sholawat Indonesia.
Rombongan pelajar Surabaya itu menumpang kendaraan Pick Up, namun di tengah perjalanan tepatnya di terminal Teluk Lamong Surabaya, korban berpapasan dengan sekelompok yang diduga anak Punk.
Gerombolan anak punk ini berjumlah sebanyak 15 orang, dengan menumpangi kendaraan truk.
Setelah sampai di simpang empat Nippon Paint Gresik, sekelompok anak Punk meneriaki rombongan pelajar untuk berhenti tepatnya di Jalan Mayjend Sungkono.
“Akhirnya kendaraan pick up yang ditumpangi oleh korban bersama dengan 10 temannya berhenti bersama dengan kendaraan yang ditumpangi anak punk,” ungkap Aldino, Kamis (25/1/2024).
Kelompok yang diduga anak punk itu, lanjut Aldhino, ingin meminta handphone yang berada di dalam tas korban.
“Namun oleh korban tidak dikasihkan, dan tiba-tiba sekelompok anak Punk sebanyak 12 orang memukuli korban dan ada yang menusuk korban,” jelasnya.
Usai melakukan pengeroyokan itu, sekelompok anak Punk lari secara berpencar. Salah satu dari temannya korban (saksi) melihat korban tertusuk.
Akibatnya perut sebelah kanan mengeluarkan darah dan terjatuh. Beruntung, saat bersamaan ada rombongan Sat Pol PP melakukan patroli melewati tempat kejadian tersebut.
Saksi kemudian meminta tolong kepada Satpol PP, akhirnya berhenti dan menolong serta membawa korban ke Rumah sakit Semen Gresik.
“Akibat dari kejadian tersebut, ibu korban melapor ke Polres Gresik dan dimintakan VER,” ujarnya.
Sedangkan sekelompok yang diduga anak Punk sebanyak 12 orang lari berpencar.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Termasuk memburu para pelaku,” tutup Aldhino.