Bupati Gresik Gagas Pemisahan Ruang Kelas untuk Siswa Putra dan Putri, Apa Tujuanya?

GresikSatu | Rombongan belajar siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Gresik bakal dipisah ruang kelasnya. Terobosan baru tersebut dicetus Bupati Gresik guna menghindari kasus-kasus asusila yang terus terjadi dan bergulir.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan dalam perayaan Hardiknas 2023 (Hari Pendidikan Nasional) terdapat inovasi perbaikan pendidikan yang masih diproses, dan coba diimplementasikan di beberapa sekolah.

“Kami tengah fokus pada wacana pemisahan pelajar putra dan putri dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Hal ini masih dalam proses perencanaan, sebagai solusi kasus pelajar yang marak terjadi di dunia pendidikan,” tuturnya, Rabu (3/5/2023).

Pemisahan pelajar putra dan putri saat KBM berlangsung diadopsi dari sistem pendidikan yang ada di Pesantren. Ruang kelas disterilkan dari bullying, kekerasan seksual dan sebagainya.

Baca juga:  271 Sekolah di Gresik, Siap Terapkan Kurikulum Merdeka 

“Sebagai Kabupaten ramah anak, Gresik selalu mencoba yang terbaik untuk siswa. Program ini akan diuji coba terlebih dahulu, jika efektif akan diaktifkan ke seluruh Sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Gresik S Hariyanto mengiyakan hal tersebut. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyusunan instrumen sebelum penerapan lapangan. 

“Instrumennya sedang kita susun, efektif atau tidak. Nantinya akan kita uji coba saat tahun ajaran baru ini,” jelasnya.

Sasaran tempat sebagai pilot project yakni SDN 6 Gresik dan SMPN 1 Gresik, untuk murid baru kelas 1 SD serta kelas VII SMP. Sekolah tersebut dipilih karena memiliki minimal dua ruang kelas di setiap tingkatan. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler