GresikSatu | Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan kepada masyarakat untuk tidak panik dalam menanggapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ini. Menurutnya wabah PMK masih bisa dikendalikan, sebelum menyebar luas.
“Kami apresiasi kepada Menteri Pertanian yang melakukan respon cepat wabah PMK di Gresik,” ucapnya, saat mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo berkunjung ke Kabupaten Gresik.
Menurut Bupati milenial ini, angka kematian akibat PMK di Gresik relatif terkendali dan bisa diselesaikan sembari menunggu vaksin.
“Kami sudah melakukan pendataan tentang keberadaan sapi yang sakit, sembuh dan yang meninggal. Siang hari ini kami mendapat bantuan obat-obatan, akan kita bagikan dengan rata,” paparnya.
“Kami juga akan bekerja sama dengan Unair untuk vaksin terhadap sapi yang sudah terjangkit,” tambah Yani.
Baca Juga : Tangis Haru Buruh PT New Era Rubberindo Setelah Menang Gugatan
Gus Yani sapaan akrabnya menambahkan, saat ini di Kabupaten Gresik sudah melakukan penutupan pasar hewan sebagai antisipasi penyebaran wabah PMK.
Sekedar diketahui update kasus PMK di Kabupaten Gresik semakin meluas. Total jumlah sapi yang terinfeksi wabah PMK ada 1. 230 sapi. Dengan mati 18 ekor sapi yang tersebar di enam Kecamatan di Kabupaten Gresik.
“Yang sembuh sudah ada 17 ekor sapi, sedangkan yang dipotong paksa dalam pengawasan kita ada 49 ekor sapi,” tambah drh Budi Santoso. (faiz/aam)