GresikSatu | Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengklaim pemerintahan Gresik Baru dibawa kepemimpinannya, telah mencapai 5 misi kerja dengan capaian yang memuaskan.
Hal itu disampaikan saat rapat paripurna, Laporan Keterangan Pertanggujawaban (LKPJ) Kepala Daerah tahun 2022, di DPRD Gresik, Kamis (30/3/2023).
Misi pertama, yakni menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel serta mewujudkan kepemimpinan yang Inovatif dan Kolaboratif.
“Pemkab Gresik berhasil memperoleh predikat B dengan capaian 92,37 persen,” ucapnya, di gedung DPRD Gresik, Kamis (30/3/2023).
Predikat tersebut ujar dia, didasari oleh dua indikator kinerja sasaran pembangunan. Yakni indikator kinerja sasaran Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Indeks Inovasi Daerah.
“Keduanya memiliki nilai sangat tinggi,” ujarnya.
Selanjutnya misi yang kedua, yakni membangun infrastruktur berdaya saing, yang bermuara pada semangat memakmurkan desa dan menata kota. Berdasarkan publikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), nilai indeks daya saing daerah Kabupaten Gresik memperoleh nilai 3,42 dan menduduki peringkat 4 tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
“Target indeks daya saing daerah sebesar 4 sehingga memiliki capaian 85,50 persen dengan kategori tinggi,” ungkap Alumnus Fakultas Ekonomi Unair itu.
Lalu misi ketiga, pihaknya terus mendorong terwujudnya untuk kemandirian ekonomi yang seimbang. Mulai dari antar sektor dan antar wilayah. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi di Kota Pudak tahun 2022 pun melejit ke angka 7,38 persen.
“Di atas angka Jawa Timur dan angka Nasional. Dengan kategori sangat tinggi,” jelasnya.
Capaian misi keempat, berkaitan dengan membangun insan Gresik unggul yang cerdas, mandiri, sehat dan berakhlakul karimah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gresik memperoleh
nilai 77,16 dan juga berata di atas angka Jawa Timur dan Nasional, dengan target 78,31.
“Sehingga capaiannya 98,53 persen dengan kategori sangat tinggi,” papar Mantan Ketua DPRD Gresik itu.
Sampai pada misi kelima, yang memfokuskan pada meningkatkan kesejahteraan sosial. Pihaknya pun berupaya menciptakan lapangan kerja dan menjamin kebutuhan dasar masyarakat Gresik. Perlahan, tingkat kemiskinan Kabupaten Gresik tahun 2022 berada pada angka 11,06 persen.
“Ini merupakan presentase kemiskinan terendah selama 10 tahun terakhir,” tambahnya.
Setelah penyampaian LKPJ tersebut, kalangan legislatif mengapresiasi pencapaian lima misi tersebut. Sesuai mekanisme, DPRD Gresik akan menindaklanjuti laporan sesuai bidang di masing-masing komisi.
“Untuk memastikan laporan sesuai realitas di lapangan. Nanti akan segera kami jadwalkan melalui rapat Badan Musyawarah,” jelas Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir. (faiz/aam)