GresikSatu | Layanan Badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan, terus dimanfaatkan oleh masyarakat Gresik. Tidak hanya di wilayah kota, warga kepuluan Bawean pun bisa merasakan kemanfaatan BPJS.
Seperti halnya dialami oleh Iftahiyal Muthmainnah, ibu muda asal Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean Gresik ini, mengaku benar-benar merasakan manfaat layanan kesehatan di Faskes.
Mulai dari Puskesmas hingga Rumah Sakit. Selama menjadi anggota kepesertaan BPJS Kesehatan, ia dan keluarga meras senang. Sebab jika mengalami kendala dalam masalah kesehatan, ibu satu anak ini tinggal mengunjungi faskes pertama.
“Setiap berobat ke faskes pertama hingga rumah sakit, tidak ada beban biaya,” ucapnya, Jum’at (9/8/2024).
Menurut dia, menjadi kepesertaan BPJS Kesehatan sudah berjalan selama empat tahun. Tepatnya sejak tahun 2020 lalu. Dirinya bersama suaminya langsung mendaftarkan mengikuti program tersebut.
Dua tahun berjalan menjadi peserta program layanan kesehatan itu, ia merasakan pertama kalinya manfaat BPJS Kesehatan. Yakni saat anak pertamanya lahir. Semua beban biaya tercover oleh BPJS Kesehatan.
“Saat itu, anak pertama lahir. Alhamdulillah semua biaya persalinan di Rumah Sakit tidak bayar sama sekali. Karena semua dicover BPJS Kesehatan,” ujar perempuan anak satu itu.
Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya saat proses persalinan tidak dicover BPJS Kesehatan. Sebab biaya di persalinan jika memilih biaya normal atau pasien umum, angkanya bisa sampai belasan juta.
Angka belasan juta ini jika dibebankan suaminya, tentu membuat dirinya bakal pusing. Sebab gaji dari suaminya saja tidak akan bisa menutupi biaya persalinan di rumah sakit. Hal ini yang membuat Iftahiyal Muthmainnah dan keluarga merasa bersyukur menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Meski tidak lagi dalam proses persalinan, ia dan kelurga masih aktif menjadi anggota kepesertaan BPJS Kesehatan. Hal ini dimaksudkan jika ada tindakan darurat, bisa teratasi.
“Habis persalinan itu, otomatis anak kami juga ikut kepesertaan BPJS Kesehatan. Jadi total ada tiga di keluarga kami, saya suami dan anak yang tercover BPJS Kesehatan,” tuturnya.
“Pernah saat anak sakit panas, langsung ke rumah sakit. Alhamdulillah bisa dicover BPJS. Karena saat itu, panasnya sampai 40 derajat,” jelasnya.
Diakuinya, memang ada perbedaan layanan dari masing-masing kelas BPJS. Namun, pelayanan dan penanganan pasien semua sama.
“Semuanya dilayani sesuai dengan kelas masing-masing. Hanya beda ruangan saja saat rawat inap, dari masing-masing kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan,” tambahnya.
Ditanya terkait inovasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan, Iftahiyal Muthmainnah merasa sudah sangat puas. Apalagi dengan adanya inovasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat, seperti fitur antrean online melalui aplikasi Mobile JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) serta website.
“Dari Aplikasi itu kami diberikan sangat kemudahan. Kami tidak perlu datang ke Kantor BPJS Kesehatan,” bebernya.
“Mobile JKN hadir sebagai solusi untuk memudahkan pasien seperti kami dalam mengakses layanan kesehatan secara efisien, kapan saja, dan di mana saja melalui koneksi internet,” tambahnya.
Iftahiyal Muthmainnah berharap pada BPJS Kesehatan untuk terus memberikan layanan terbaiknya melalui program JKN. Ia berharap program ini dapat terus berlangsung karena banyak manfaat yang dirasakan. Hal yang sama juga dirasakan bagi seluruh masyarakat dengan semua jenis kepesertaan JKN.
“Semuanya berkat BPJS Kesehatan ini. Saya dilayani dengan baik dan cepat saat berobat maupun menjalani operasi. Tidak ada perbedaan dengan pasien umum lainnya. Pelayanan yang saya dapatkan sama dengan pasien JKN lainnya,” ucapnya.