GresikSatu | Cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Pulau Bawean memaksa Kapal Motor (KM) Express Bahari 6F, yang melayani rute Gresik-Bawean, terpaksa harus kembali ke Pelabuhan Gresik setelah berlayar selama 1,5 jam.
Kapal milik PT Pelayaran Sakti Inti Makmur ini berangkat dari Pelabuhan Gresik pada pukul 09.00 WIB dengan 93 penumpang, jauh di bawah kapasitas maksimal 251 kursi.
Namun, pukul 10.30 WIB, nahkoda memutuskan untuk memutar balik setelah menerima informasi dari pihak Syahbandar Bawean tentang kondisi gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran.
Kapal akhirnya bersandar kembali di Pelabuhan Gresik pada pukul 12.00 WIB. Hal itu membuat para penumpang tidak bisa berbuat apa-apa, karena kondisi cuaca cukup buruk.
Hisyam, salah satu penumpang, mengaku khawatir saat kapal putar balik. Ia bersama rekannya hendak pulang kampung ke Desa Kumalasa, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, untuk menghadiri acara keluarga di liburan Natal dan Tahun Baru.
“Kapal sudah jalan lebih dari satu jam, tetapi terpaksa kembali karena gelombang sangat tinggi. Semoga cuaca besok membaik, sehingga kapal lain bisa melanjutkan perjalanan,” ujar Hisyam.
Kasubag TU KSOP Kelas II Gresik, Agus Nasrullah mengatakan, keberangkatan KM Express Bahari 6F pada awalnya dilakukan setelah mempertimbangkan analisa cuaca dari BMKG.
Namun, perubahan kondisi di perairan Karang Jamuang membuat nahkoda memutuskan untuk kembali guna menjamin keselamatan penumpang.
“Nahkoda mematuhi SOP keselamatan pelayaran. Keputusan untuk kembali menunjukkan prioritas terhadap keamanan semua pihak,” tegas Agus.
Diketahui, ada tiga kapal yang melayani penyeberangan Gresik – Bawean maupun sebaliknya. KM Express Bahari 6F gagal berangkat ke Bawean karena cuaca buruk.
Sedangkan kapal lain, KM Express Bahari 3F, berhasil menyelesaikan perjalanan dari Bawean ke Gresik pada pukul 12.30 WIB dengan menghadapi kondisi ombak yang lebih bersahabat.
Sedangkan KMP Gili Iyang, kapal Roro Ferry yang berlayar dari Gresik ke Bawean pada Jumat malam (20/12/2024), juga mengalami kendala akibat gelombang tinggi. Perjalanan yang biasanya memakan waktu 9-10 jam menjadi 12 jam.
Hingga saat ini, pihak operator kapal mengimbau para penumpang untuk menyimpan tiket sebagai syarat keberangkatan pada jadwal berikutnya.