GresikSatu | Cuaca panas yang terjadi pada akhir Bulan Oktober 2024 ini, membuat beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Gresik mengalami cuaca yang cukup panas.
Bahkan cuaca panas ini, juga dirasa pengap dan gerah. Sehingga saat keluar rumah, tidak sedikit keringat ditubuh banyak yang keluar.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pamflet informasi tentang cuaca tersebut. Bahwa cuaca akhir – akhir ini, diakibatkan terjadinya Siklon Tropis Kong-Rey. Gangguan dari peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Dari informasi BKMG, analisis Siklon Tropis KONG-REY terpantau di laut Filipina timur Filipina, tepatnya di sekitar 17.8⁰BT (sekitar 1620 km sebelah Utara Tahuna) dengan kecepatan angin maksimum 70 Knot (100 km/jam) dan tekanan udara minimum 965 hpa bergerak ke arah Barat Laut.
Diprediksikan, kecepatan angin maksimum Siklon Tropis KONG-REY akan meningkat dalam 24 jam namun masih dalam kategori 3 (tiga). Siklon Tropis KONG-REY bergerak ke arah Barat Laut menuju Laut Filipina TImur Laut Filipina.
Kepala BMKG Bawean Ari Widjajanto mengatakan, pada bulan Oktober akhir ini, gerak matahari sudah berada di atas bumi belahan selatan, dan diatas bagian besar wilayah Indonesia.
“Jadi matahari sekarang sudah berada sisi selatan Khatulistiwa. Sehingga cuaca tambah panas, ditambah dengan gangguan peralihan musim kemarau ke musim hujan (Siklon Tropis Kong-Rey),” ucapnya, Kamis (30/10/2024).
Menurut dia, cuaca seperti ini, sudah menjadi kebiasaan ketika memesuki peralihan musim. Ini juga menjadi pertanda sudah masuk musim penghujan, walaupun ada yang tertinggal.
“Ketika akan masuk pelatihan musim, ada gangguan sikron tropis, masa uap air atau udara banyak ditarik ke tanah atau pusat tekanan. Jadi terlihat cerah, panas, gerah, karena juga tidak ada angin bertiup kencang. Beberapa tempat sangat terasa panas,”jelasnya.
Ari memprediksi, terjadinya cuaca panas dan gerah ini, hingga dua sampai tiga hari. Nantinya akan berangsur membaik kembali seperti semula.
“Biasa ada gangguan perlahan musim kemarau ke musim hujan, maupun sebaliknya,” ujarnya.
Ari mengajak kepada masyarakat untuk waspada dan menjaga ketahanan tubuh di masa peralihan ini.
“Serta ancaman Hidro Meteorologi, seperti angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,” tambahnya.