GresikSatu | Setelah dilaunching pada Sabtu (16/12/2023), Bus Wisata Heritage atau Bus Bandar Grisse segera bisa dinikmati oleh masyarakat Gresik.
Warga bisa menaiki bus tingkat tanpa atap ini hanya dengan merogoh kocek Rp 5.000 saja.
Shuttle Bus Wisata heritage berkapasitas 40 tempat duduk ini nantinya akan digunakan sebagai transportasi lokal untuk berkeliling di sepanjang Kawasan Wisata Bandar Grissee.
“Rencananya akan diberlakukan tarif Rp 5.000 yang akan dikelola oleh Pokdarwis. Saat ini tinggal menunggu Perdanya saja yang belum turun,” ungkap Kepala Bidang Pariwisata Disparekrafbudpora Pemkab Gresik, Anis Nurul Aini, Rabu (20/12/2023).
Ia berharap, Bus bertingkat ini nantinya akan menjadi salah satu magnet bagi wisatawan yang ingin menikmati Kawasan Bandar Grissee.
“Selain menyediakan wisata estetik dan sarat makna, juga ditunjang dengan fasilitas layanan yang lengkap. Harapannya bukan hanya bisa menggaet wistawan lokal tapi juga mancanegara,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bandar Grissee, Imam Wahyu mengatakan bahwa telah memasang sejumlah rencana rute yang akan dilewati oleh para penumpang.
“Tinggal menunggu persetujuan saja, kami juga mengusulkan sebanyak 2 titik nol (Terminal) yakni di GNI dan di Kopi Sampah. Rencananya Bus Wisata Bandar Grisse akan beroperasi mulai jam 14.00 WIB sampai 22.00 WIB, ” jelasnya.
Berikut 5 opsi rute yang akan dilewati oleh penumpang Bus Wisata Heritage yakni :
- Pahlawan (GNI) → Malik Ibrahim → Alun-alun → Setia Budi → Aks Tubun → Kholil → Nyi Ageng Arem-arem → Cokroaminoto → Basuki Rahmat → Aks Tubun → KH Zubair → Agus Salim → dan kembali ke Pahlawan (GNI)
- Pahlawan (GNI) → Alun-alun → Raden Santri → Basuki Rahmat → Aks Tubun → KH Zubair → Agus Salim → dan kembali ke Pahlawan (GNI)
- Kramat Langon → Agus Salim → Malik Ibrahim → Alun-alun → Setia Budi → Aks Tubun → Kholil → Nyi Ageng Arem-arem → Cokroaminoto → Basuki Rahmat → Aks Tubun → KH Zubair → dan kembali ke Kramat Langon
- Kramat Langon → Agus Salim → Pahlawan (GNI) → Alun-alun → Raden Santri → Basuki Rahmat → Aks Tubun → KH Zubair → dan kembali ke Kramat Langon
- Kramat Langon → Agus Salim → Malik Ibrahim → Alun-alun → Setia Budi → Aks Tubun → Basuki Rahmat → Raden Santri → Alun-alun → Pahlawan (GNI) → Agus Salim → dan kembali ke Kramat Langon. (ovi/aam)