Dampak Gempa Bawean Gresik: Kerusakan Bangunan Tembus 4000, Pengungsi Hampir 10.000 Jiwa

GresikSatu | Rentetan gempa yang mengguncang Pulau Bawean Gresik telah meninggalkan jejak kerusakan bangunan yang cukup menghawatirkan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat bahwa kerusakan bangunan akibat gempa tersebut telah mencapai angka 4000 bangunan yang rusak.

Berdasarkan asesmen BPBD Gresik, Sabtu sore sekitar pukul 17.54 WIB, (23/3/2024), kerusakan bangunan akibat gempa itu terjadi di dua Kecamatan Pulau Bawean, Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

Kerusakan tersebut meliputi berbagai jenis bangunan mulai dari rumah warga, sekolah, tempat ibadah, kantor, hingga fasilitas kesehatan.

Kepala BPBD Gresik, Sukardi, menyampaikan bahwa dari jumlah total bangunan yang rusak, sebanyak 2100 bangunan berada di Kecamatan Sangkapura, sedangkan 2191 bangunan berada di Kecamatan Tambak.

Baca juga:  Kecelakaan Mobil Tabrak Pagar Pembatas Jalan Siti Fatimah Gresik, Begini Kondisi Sopirnya

“Kerusakan tersebut tidak hanya terbatas pada bangunan rumah, namun juga merambah ke tempat ibadah, sekolah, kantor, dan fasilitas kesehatan,” bebernya, Minggu (24/3/2024).

Selain kerusakan bangunan, gempa ini juga menyebabkan banyaknya warga yang harus mengungsi demi keselamatan mereka.

Total pengungsi yang tercatat mencapai angka hampir 10.000 jiwa, dengan mayoritas pengungsi berasal dari Kecamatan Tambak.

“Mereka terdiri dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia,” tuturnya.

Untuk mengatasi kondisi darurat ini, BPBD Gresik bersama dengan pihak terkait dan relawan telah bergerak cepat dalam memberikan bantuan dan mendirikan posko-posko pengungsian.

“Bantuan dan perhatian juga terus digelontorkan kepada warga terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ujarnya.

Baca juga:  Semarak Cap Go Meh di Gresik: Tutup Perayaan Imlek dengan Atraksi Lion dan Barongsai

Pemerintah setempat juga telah memutuskan untuk melakukan peninjauan ulang di lokasi terdampak gempa guna mengevaluasi situasi yang lebih akurat. Selain itu, upaya edukasi dan pemberian dukungan psikologis kepada masyarakat juga menjadi prioritas untuk membantu mereka menghadapi trauma pasca-gempa.

Dengan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak, diharapkan kondisi darurat akibat gempa di Pulau Bawean dapat segera teratasi dan proses pemulihan dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img