Derita Warga Perum Green Garden Regency Gresik yang Kesulitan Cari Tempat Pemakaman

GresikSatu | Warga Perum Green Garden Regency Gresik selamai ini, mengaku kesulitan ketika ada keluarganya meninggal dunia. Pasalnya, perumahan yang terbilang elit di tengah kota itu tak tersedia lahan pemakaman.

Mereka bahkan rela mencari bantuan ke luar perumahan, agar anggota keluarganya mendapat lahan pemakaman. Tak jarang pula, warga sekitar harus di makamkan jauh dari tempat tinggal semula. Baik di wilayah Gresik sendiri maupun Surabaya. Padahal sesuai identitas diri, mereka beralamat di Kabupaten Gresik.

Cerita pilu itu disampaikan Ketua RT Perumahan Green Garden Ahmad Mujibur Rohman. Dia mengatakan, sudah ada empat warganya yang meninggal tapi binggung mencari lahan makam. Tak jarang pula warganya mendapat penolakan dari desa ketika minta izin pemakaman.

“Akhirnya dibantu Pemerintah, mencarikan tempat pemakaman dan dimakamkan di Tlogopojok. Namun ada juga warga yang memakamkan keluarganya ke daerah Surabaya,” katanya ungkapnya, Selasa (21/6/2022). 

Dijelaskan, tuntutan lahan makam dan Masjid sebenarnya sudah sering di suarakan ke pengembang. Namun, mereka seperti tidak mau tahu apa yang menjadi kesulitan warga. Padahal, sesuai site plan saat pembelian perumahan, tertera ada pembangunan masjid dan tersedia lahan makam.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

“Kami juga sempat madol ke Bupati Gresik untuk mendengarkan keluhan kami. Dari tindak lanjut itu, kami mendapatkan informasi dari pihak Raya Bumi Nusantara Permai (RBNP) selaku pihak pengembang akan menyampaikan kepada pimpinan,” jelasnya.

“Kami tunggu sampai sepekan tidak ada progres dan kepastian. Kemudian kami (warga) pasang bener pertama kalinya. Tapi warga disuruh copot bener tuntutan masjid dan makam 1×24 jam. Kami hanya butuh lahan, nantinya biar warga yang membangun masjid,” paparnya. 

Mujibur Rohman juga menuturkan, pihaknya bahkan, sudah berkodinasi dengan Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) untuk bisa turut membantu pengadaan masjid dan makam. Namun setelah diberikan batas waktu yang ditentukan tidak ada jawaban dari pihak terkait. 

“Makanya warga pasang kembali bener tuntunan fasilitas lahan untuk masjid dan makam,” ujar pria berusia 49 tahun.

Sementara itu, Direktur PT RBNP pengembang Icon Apartemen, David Yurianto menjelaskan, sebenarnya untuk masjid sudah ada perencanaan lay out site plan. Namun pihaknya masih harus menunggu pimpinan di Jakarta. 

“Kami sedang berkordinasi dengan kantor di Jakarta. Kami sedang melakukan perncanaan ulang lay out kita. Untuk peletakan masjid tersebut ada beberapa hal yang mesti kita ubah juga. Maka dari itu kami butuh waktu,” ucapnya. 

Ditegaskan, pihaknya tidak acuh dari permintaan warga dan juga dari Pemkab Gresik. “Kami cuma butuh waktu saja untuk merealisasikan hal tersebut. Karena efeknya jangka panjang juga,” imbuhnya. 

Sedangkan untuk makam, ujar David sudah ada progresnya saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak desa setempat. Mencari lahan untuk pemakaman.

“Sebetulnya makam berada di blok C3 belakang, tapi warga menolak. Makanya kami dari pihak pengembang berkordinasi dengan lurah setempat untuk mencari lahan,” ujarnya. 

Disinggung site plan tahun 2007. Menurut David site plan Green Garden Regency tersebut sudah berubah. Karena penjualan dimulai dari tahun 2009. 

“Site plan kami sudah berubah tidak mengikuti tahun 2007. Setiap developer lumrah melakukan perubahan siteplan. Untuk menunjang kenyamanan, keindahan dan juga penjualan,” bebernya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres