GresikSatu | Pemerintah pusat membuka peluang bagi para tenaga pendidik untuk bergabung dalam program Sekolah Rakyat (SR) yang akan dibangun di Kabupaten Gresik.
Setidaknya dibutuhkan 70 orang untuk mengisi formasi guru dan tim manajemen di sekolah berbasis asrama ini.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan baru yang dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, atau yang terdata dalam desil 1 dan 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Di Gresik, program ini akan mulai berjalan pada tahun ajaran 2026. Pemerintah Kabupaten Gresik saat ini tengah mengajukan dua lokasi untuk dijadikan Sekolah Rakyat. Yakni Desa Racitengah dan Desa Purwodadi, Kecamatan Sidayu.
Kepala Dinas Sosial Gresik, dr Ummi Khoiroh, mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga pendidik sudah disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang tersedia di Sekolah Rakyat.
“Formasinya terdiri dari 19 guru SD, 22 guru SMP, 22 guru SMA, dan sisanya untuk manajemen sekolah,” terang Ummi, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, proses rekrutmen guru akan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat. Artinya, Pemkab Gresik hanya menjadi fasilitator pelaksanaan dan tidak terlibat langsung dalam proses seleksi tenaga pengajar.
“Rekrutmen dan penempatan guru sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. Kita di daerah hanya menyiapkan lahan, data penerima manfaat, dan dukungan administratif,” jelas Ummi.
Adapun untuk jumlah siswa yang masuk kategori Sekolah Rakyat di Gresik berjumlah 57.837 anak. Data ini sesuai catatan dari Dinas Sosial Gresik, anak yang masuk pada desil 1 dan 2 itu berjumlah 57.837 anak.
“Total ada 57.837 anak. Rinciannya, SD sebanyak 28.076 anak, SMP 15.436 anak, dan SMA 14.325 anak,” bebernya.