Gresiksatu | Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik membantah adanya praktik culas yang dilakukan petugas wisata di Makam Sunan Giri Gresik.
Pihak dinas malah menuduh, ada oknum lain selain petugas resmi dari Disparekrafbudpora Gresik yang bermain curang di tiket masuk peziarah. Pernyataan tersebut seperti disampaikan Kepala UPT Destinasi Wisata Terpadu Kawasan Gresik, Darmanto.
“Petugas staf kami yang berada di lokasi parkir Sunan Giri Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Gresik tidak mungkin memberikan karcis tidak sesuai jumlah pengunjung,” ungkapnya, Senin (5/6/2023).
Diakuinya, petugas dinas saat di lapangan memang tidak bertugas sendiri. Ada relawan yang duperbantukan desa ikut membantu menjaga pos. Kemungkinan saat praktik culas terjadi, tidak ada petugas resmi yang menjaga.
“Mungkin saat petugas dari Disparekrafbudpora sedang sholat atau sedang tidak ada, dibantu oleh warga desa setempat. Nah, mungkin sebagian warga melakukan penarikan tersebut,”bebernya.
“Tapi retrubusi dari jumlah pengunjung yang disetor ke Dinas sesuai dengan jumlah pengunjung. Karena petugas juga menyimpan buku catatan jumlah pengunjung yang datang selain karcis yang dikeluarkan,” tambahnya memungkasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dunia pariwisata religi di Kabupaten Gresik telah disusupi praktik culas yang dilakukan petugas Disparekrafbudpora. Modusnya, petugas nakal ini tidak memberikan tiket sesuai jumlah pengunjung. Diduga, praktik curang ini diterapkan di semua rombongan peziarah yang datang.
Temuan tilap uang karcis itu seperti terjadi di Wisata Religi Makam Sunan Giri Gresik. Tidak tanggung-tanggung, uang tiket yang masuk ke kantong petugas bernilai sangat besar dari jumlah total rombongan. Misalnya, 60 rombongan peziarah yang dikenai biaya tiket sebesar Rp 60 Ribu, namun yang diberikan ke pengunjung hanya 10 tiket.
Artinya ada uang sebebsar Rp 50 ribu dari tiket masuk peziarah yang sengaja tak dilaporkan. Beberapa rombongan lain mengaku bahkan tidak diberikan tiket wisata sama sekali. Hal ini tentu menjadi temuan menarik karena cara curang ini diterapkan ke semua peziarah Makam Sunan Giri.
Dari pengamatan Gresiksatu.com saat di lapangan, tilap uang tiket itu dilakukan saat para rombongan turun di parkir bus wisata religi. Di sana, petugas akan menghitung jumlah rombongan. Setiap rombongan akan dikenai uang sebesar Rp 1 ribu untuk tiket masuk ke makam. Sedangkan biaya lain seperti parkir bus patiwisata dikenai biaya sebesar Rp 20 ribu. (faiz/aam)