GresikSatu | Nota keuangan yang dibacakan Wabup Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) dalam rapat paripurna Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2024 menuai kritik tajam dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik.
Sebab, pendapatan yang ditargetkan Rp 3,6 triliun turun lagi menjadi Rp 3,4 triliun.
Ketidaksingkronan Angka R-APBD 2024 ini disampaikan Anggota Banggar DPRD Gresik Moh Syafi’ AM. Ia mengaku kecewa dengan kebijakan Tim Anggaran yang menurunkan target pendapatan secara sepihak.
“Lalu yang disampaikan Wabup buat apa? Tim-Ang secara sepihak menurunkan target pendapatan menjadi Rp 3,4 triliun, tapi belanjanya dinaikan menjadi Rp 3,9 triliun. Sehingga ada defisit hampir Rp 500 miliar,” ungkapnya, Rabu (11/10/2023).
Pendapatan daerah sebelumnya diperkirakan mencapai sebesar Rp 3,636 triliun dan belanja daerah sebesar Rp 3,605 triliun. Namun, setelah rapat paripurna Tim anggaran Pemkab Gresik malah menaikan anggaran belanja daerah menjadi Rp 3,9 triliun.
“Ini kan aneh, tidak bisa main-main dengan anggaran,” tuturnya.
Pada R-APBD 2024 juga terdapat anggaran yang digunakan untuk membayar proyek 2023. Berdasarkan data tersebut, dipastikan tahun ini ada proyek yang tidak terbayarkan.
“Nilainya sekitar Rp 75 miliar. Namun angka ini belum pasti karena menunggu perubahan APBD turun dari Gubernur,” ungkapnya.
Dengan banyaknya angka yang dimainkan, Banggar meminta Tim-Ang untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu.
“Besok kamis akan kita bahas kembali,” imbuhnya. (ovi/aam)