GresikSatu | Demi mendukung pemenuhan asupan gizi anak-anak nelayan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Gresik menggelar kegiatan uji coba makan bergizi gratis, Kamis (12/12/2024).
Acara yang berlangsung di CafeTambak Kulon Desa Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar ini dihadiri 25 anak nelayan dari MI MINU Banin Manyar yang dipilih sebagai sampel dalam program tersebut.
Ketua HNSI Gresik, Samaun menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional atau DPP HNSI yang dilaksanakan secara serentak di berbagai daerah.
“Tujuan utama dari simulasi ini adalah memberikan contoh pola makan sehat bagi anak-anak nelayan, mengingat gizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan mereka,” ungkapnya, Kamis (12/12/2024).
Ia menambahkan, program ini diawali dengan diskusi virtual tingkat nasional untuk menyelaraskan visi dan misi HNSI dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, termasuk memperhatikan kesehatan keluarga mereka.
“Kami berharap simulasi ini tidak hanya menjadi uji coba semata, tetapi dapat berkelanjutan dan menjadi program yang didukung penuh oleh pemerintah,” tuturnya.
Pendapatan orang tua yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan sering kali menjadi faktor penghambat pemenuhan gizi anak-anak.
Samaun mengungkapkan, rendahnya pendapatan nelayan secara langsung memengaruhi kemampuan mereka dalam menyediakan makanan bergizi bagi keluarga.
“Kalau pendapatan kurang, otomatis untuk memenuhi kebutuhan gizi juga kurang. Ini yang ingin kami bantu atasi melalui program seperti ini,” tuturnya.
Sebagai salah satu organisasi induk nelayan di Kabupaten Gresik, HNSI telah berdiri sejak tahun 1990-an dengan fokus mengakomodasi kepentingan dan menyelesaikan permasalahan nelayan.
Struktur organisasi HNSI terdiri dari DPC di tingkat kabupaten, koordinator kecamatan (Korcam), hingga rukun nelayan di tingkat desa.
Selama ini, HNSI Gresik berperan aktif dalam berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan.
Program simulasi makan bergizi ini merupakan salah satu inisiatif yang diharapkan dapat menjadi model untuk diterapkan di berbagai desa nelayan lainnya.
“Harapan kami, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung keberlanjutan program ini. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kami yakin kesejahteraan keluarga nelayan akan meningkat,” pungkasnya.