ECOTON dan Komunitas CO.ENSIS Giat Studi Audit Pencemaran Sampah di Gresik

GresikSatu I Komunitas pegiat lingkungan CO.ENSIS (Community Of Environment Sustainable) Universitas Trunojoyo Madura, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan bersama dengan ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) melaksanakan kegiatan studi tentang sampah dengan mengajak masyarakat dan Osis MTs. Raden Paku Gresik di TPST3R Wringinasri, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Minggu (22/5/2022).

Sampah-sampah yang digunakan merupakan sampah yang dikumpulkan dari kegiatan penimbangan yang dilaksanakan selama 2 hari sekali selama 6 kali di wilayah Kecamatan Wringinanom. Kegiatan studi tentang sampah dilaksanakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sampah.

Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan agar mengetahui produk yang paling mendominasi dalam pencemaran sampah.

Hasil dari kegiatan studi sampah ini ditemukan komposisi sampah kresek hitam 5%, kresek putih 5%, Sachet multilayer 12%, sachet singlelayer 6%, Botol plastic bening 11%, gelas plastic bening 3%, plastic bening 9%, kaleng 15%, gelas plastik putih 1%, kardus minuman 5%, kertas duplek 5%, kresek warna 6%, sedotan 3%, B3 2%, Plastik keras 2%, kardus 6%.

Baca Juga: Pra Konferensi XVIII PC Muslimat NU, Wabup Gresik Berharap Program Muslimat NU Bersinergi

Salah satu anggota Komunitas CO.ENSIS, Radita Putri Puspitasari menyebut sering mengikuti kegiatan brand audit seperti ini, kegiatan perlu dilaksanakan karena jika sampah plastik terlalu banyak dihasilkan oleh masyarakat bisa berpotensi menyebabkan kebocoran pembuangan sampah di sungai semakin banyak.

“kegiatan ini secara tidak langsung menyampaikan kepada masyarakat agar masyarakat sadar bahwa sampah plastik yang dihasilkan setiap hari jumlahnya tidak sedikit, sehingga penggunaannya harus dikurangi,” ucapnya.

Sementara Silfi Maulidatur Rohmah yang juga anggota Komunitas CO.ENSIS mengatakan kebocoran pembuangan sampah plastik disungai dapat menyebabkan plastik tersebut terdegradasi sehingga berubah bentuk menjadi mikroplastik.

“Keberadaanya mikroplastik sangat berbahaya bagi manusia maupun biota di dalam perairan,” jelasnya.

Setelah kegiatan penimbangan dan perhitungan sampah yang sudah kami lakukan, yang menjadi TOP BRAND sebagai konsumsi rutin masyarakat sekitar diantaranya seperti wings 36%, Indofood 23%, Unilever 17%, Danone 13%, dan Tanobel 11%.

“Komunitas CO.ENSIS juga membagikan deterjen bubuk dengan pembelian secara refil yang bungkus menggunakan paperbag, bertujuan agar para relawan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Silfi.*

 

 

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres