Ekspresi Posoan 2025, Komunitas Gresker Ajak 30 Anak Yatim Warnai Damar Kurung

GresikSatu | Komunitas Gresik Expresi (Gresker) Gresik menggelar acara buka bersama yang dikemas dengan nuansa edukatif dan kebudayaan bersama puluhan anak yatim. Acara ini berlangsung di Al-Hambra Resto N Fishing, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Minggu (23/3/2025).

Tak sekadar berbagi kebahagiaan lewat santunan dan buka bersama, para anak yatim juga diajak mengenal dan mewarnai Damar Kurung, seni lampion bercorak kisah masyarakat Gresik yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh pemerintah.

Sebanyak 30 anak mendapat edukasi langsung dari seniman Damar Kurung Gresik, di antaranya Kris Adji AW, Anhar Chusnani, dan Suef Aj. Mereka juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung proses pembuatan Damar Kurung secara gratis.

Baca juga:  Depan Mapolres Gresik Kini Ada Halte Bus Trans Jatim, Upaya Permudah Akses dan Pelayanan Masyarakat

Budayawan sekaligus seniman Gresik, Kris Adji AW, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian budaya yang menyentuh kalangan anak-anak sejak dini.

“Ini menarik dan baru pertama kali diselenggarakan di Gresik. Selain mereka ngaji bareng, juga mampu memahami budaya khas Gresik yang telah diakui sebagai warisan budaya nasional intangible,” ungkap Kris Adji, Senin (24/3/2025).

Menurutnya, budaya Damar Kurung sangat erat dengan nuansa Ramadan, sehingga momentum ini tepat untuk memperkenalkannya kepada generasi muda.

Damar Kurung ini sesungguhnya seni bagian dari budaya di bulan Ramadan. Semoga bisa menginspirasi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Gresik,” tambahnya.

Ketua Gresker, Iskandar, menyebutkan bahwa kegiatan santunan anak yatim menjadi agenda rutin komunitas setiap Ramadan. Namun tahun ini terasa istimewa karena berkolaborasi dengan para seniman lokal untuk mengangkat nilai budaya.

Baca juga:  Ratusan Pelajar Gresik Ikuti Lomba Pildacil dan Mewarnai Damar Kurung

“Tahun ini spesial, karena kami menggandeng budayawan untuk mengenalkan budaya Damar Kurung,” ujarnya.

Iskandar juga menyampaikan bahwa para anak yatim terlihat antusias dan gembira dalam mengikuti kegiatan mewarnai Damar Kurung.

“Mereka baru pertama kali mengenal Damar Kurung. Harapannya, seni budaya ini bisa dikenal lebih luas lagi, tidak hanya di wilayah kota, tapi juga sampai ke desa-desa dan kecamatan di seluruh Kabupaten Gresik,” harapnya.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Komunitas Gresker, G1R1 Dk, PAC Ansor Kecamatan Duduksampeyan, serta para donatur.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler