Fakta Baru Rumah Indekos di Randuagung Gresik, Buka Layanan Kamar dengan Tarif Per Jam

GresikSatu | Penutupan paksa indekos yang berada di Jalan Perintis Taman 4, No 45 Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik menemukan fakta baru. Ternyata pengelola membuka layanan kamar dengan tarif per jam kepada pasangan mesuk yang dating.

Bahkan, informasinya kamar yang disewakan untuk tempat mesum itu, berjumlah empat hingga lima kamar. Para penyewa bisa melakukan transaksi melalui Whatsapp kemudian meletakkan uang di bawah bantal kasur.

Hal ini diungkap salah satu warga setempat Taufik saat rapat pertemuan tindak lanjut indekos tersebut, di Balai Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jum’at (24/3/2023).

Menurut dia, di rumah indekos memiliki 18 kamar. Kamar yang paling sering disewakan untuk pasangan di luar nikah adalah kamar nomor 2, 5,6, dan 7.

“Pernah melihat ada banyak sepeda motor banyak di area kos tersebut. Sekitar 30 lebih, tentu ini tidak wajar dan mencurigakan,” ungkapnya, di Balai Desa Randuagung.

Baca juga:  Catat Tanggalnya, Tablig Akbar Habib Umar Bin Hafidz Bakal Digelar di Gresik 

Merasa curiga, Taufik langsung menunggu di depan rumah indekos tersebut. Sekitar pukul 18.00 WIB hingga 18.30 WIB, dia bersama sejumlah warga mendatangi lokasi. Ternyata ada pasangan mesum dan langsung warga amankan.

“Ada 3 pasangan kami amankan, ada yang masih di bawah umur. Masih kelas 3 SMK dan STM. Mereka pasangan muda-mudi di luar pernikahan,” jelasnya.

Dari keterangan salah satu pasangan yang diamankan, mengaku memesan kamar melalui Whatsapp. Kemudian negosiasi harga sewa kamar dengan pihak pengelola. Jika memesan kamar pukul 19.00 WIB sampai 09.00 WIB Z maka tarifnya Rp 200 ribu. Jika masuk pukul 21.00 WIB sampai 09.00 WIB maka rarifnya Rp 150 ribu.

“Cara membayarnya para penyewa kamar menaruh uang di bawah bantal. Kami juga kroscek WA pengelola benar itu tulisannya. Kami minta ditutup secara permanen. Pelaku dipidanakan,” tegasnya.

Baca juga:  Sindikat Pencuri Mobil Pikap di Gresik Dibekuk Saat Isi BBM di Madura

Di tempat yang sama, Kepala Desa Randuagung, Khambali mengatakan warga sudah laporan disertai bukti kuat kepada Pemdes. Dari pertemuan dan koordinasi di balai Desa, masyarakat sepekat untuk menutup sementara.

“Untuk meredam amukan warga, kita tutup sementara. Pihak pengelola juga sepakat yang turut menyaksikan dan sepakat juga Babinsa Bhabinkamtinmas Trantib. Kalau ditutup permanen yang berhak Satpol PP,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama pengelolah indekos inisial H irit berkomentar. Dirinya membenarkan tentang indekos yang ia kelola campur. Alias cewek-cowok.

“Intinya kami tutup sementara, ya kemungkinan bisa dibuka lagi gitu saja. Soalnya sekarang tidak bisa tawar menawar,”ucapnya.

“Nanti juga bisa buka satu jenis cewek atau cowok. Selama ini campur,” ujarnya sambil meninggalkan balai desa. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img