GresikSatu | Para nelayan di Gresik wadul Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar langkah ke Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Wadul yang berupa keluhan itu disampaikan nelayan saat Bupati menghadiri acara Festival Nelayan 2022, di Muara Sungai Bengawan Solo, Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Kamis (13/10/2022).
Pada perayaan festival ini, ratusan nelayan turut meramaikan lomba dayung antar kelompok pada even ini. Ada sekitar 33 rukun nelayan dari tujuh kecamatan. Meliputi Kebomas, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, Panceng dan Gresik Kota.
Momentum silaturahmi itu pun menyampaikan keluh kesah kepada Bupati, yang dirasakan oleh nelayan di Gresik.
Misalnya, Sekretaris Nelayan Pangkahkulon Mualif mengatakan, para nelayan sangat kelimpungan mencari solar. Bahkan langkah. Kalaupun ada di SPBU, itu dilarang.
“Saya sendiri pernah mencoba beli solar di SPBU, tapi disuruh pulang karena tidak boleh. Begitu juga dirasakan nelayan yang lain. Alternatifnya, nelayan membeli di warung-warung,” ucapnya.
Atas kondisi ini, tidak menjadikan dirinya bersama nelayan berhenti bekerja. Sebab, nelayan harus melaut sebagai mata pencaharian untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kebutuhan untuk sekali melaut sekitar 20 litet solar. Kami berharap Pak Bupati bisa mencarikan jalan keluar terkait persoalan yang dialami nelayan ini,” harapnya.
Menanggapi keluhan nelayan, Gus Yani sapaan akrabnya menyebut, persoalan yang ada saat ini, sangat komplek. Salah satunya ketersediaan BBM jenis solar yang sulit didapat para nelayan.
“Tadi saya sudah mendengar keluhan nelayan terkait kesulitan solar. Ada yang sampai tidur di SPBU untuk antre, ada pula yang tidak boleh beli di SPBU karena membawa jeriken,” ucapnya.
Saat ini, pihaknya sudah melakukan upaya solusi jalan keluar untuk menjawab keluhan para nelayan. Salah satunya dengan mendirikan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN). Seperti yang sudah dibangun SPBN Campurejo.
“Jatahnya sekitar 2 ribu liter perhari. Nelayan dari sini (Ujungpangkah, red) bisa langsung membeli di sana,” ungkapnya.
Selain di Panceng, menurut Gus Yani, pihaknya juga akan mendirikan SPBN di Sidayu, Bungah dan Gresik Kota. Serta akan dibangun yang di Lumpur (Gresik Kota, red). “Semoga langkah ikhtiar ini bisa bisa menjadi jawaban kesulitan yang dialami para nelayan ketika. Agar solar mudah didapat nelayan untuk melaut,” jelasnya.
Selain problematika solar, tambah Gus Yani, biaya operasional nelayan juga cukup tinggi. Tidak sedikit para nelayan terpaksa hutang ke rentenir untuk menyambung hidup dari melaut.
“Kami (Pemerintah) hadir melalui Bank Gresik. Nelayan bisa memanfaatkan pinjaman tanpa agunan. Tapi kewajiban membayar harus dilakukan,” tuturnya saat di acara Festival Nelayan 2022. (faiz/aam)