Film Pendek Mirna Garapan Sutradara Asal Gresik Tayang Perdana, Bercerita Perempuan dan Pernikahan Adat

GresikSatu | Irfan Akbar Prawiro kembali melaunching garapan film pendek miliknya. Mengembangkan nama di kancah dunia perfilman, ia sudah banyak memproduksi film hingga menyabet juara di Festival Film Kemenparekraf RI. 

Sebagai sutradara film asal Gresik yang aktif dalam berkarya, namanya melambung harum atas dedikasi dan kontribusi dibidang perfilman Jawa Timur. Pemutaran perdana film Mirna diadakan di Gedung SMP Darul Islam, Bedilan, Gresik, Selasa (22/11/22).

Akhir tahun 2022 menjadi hari bahagia dengan pemutaran film yang berjudul “Mirna”. Tokoh mirna dikisahkan sebagai perempuan muda yang tidak mendapat penerimaan keluarga sebab suatu insiden. Dianggap sebagai bala’ yang harus lekas dibuang dan dibiarkannya hidup terkatung-katung bersama ibunya (Laxmi). 

Baca juga:  Hujan Lebat, Tiga Desa di Gresik Terendam Banjir 

Kemudian penonton dibuat terkesima dengan tokoh Laxmi, layak untuk disebut Christine Hakimnya Jawa Timur. Ia mewakili citra perempuan independen dengan atribut golok sambil mengisap seputung rokok. Baginya harga diri lebih mahal ketimbang ditukar segepok uang. 

Produksi film mirna mengajak 19 aktor untuk turut berpartisipasi. Sinopsis film tersebut ia tulis sejak tahun 2017 dalam kurun waktu 17 hari lamanya, disela penatnya pekerjaan.

 

Judul Mirna tercetus, tidak diambil akibat filosofis tertentu. Dan ide gagasan ini lahir akibat adanya larangan pernikahan perbedaan suku, perbedaan ras, perbedaan kampung, bahkan sampai unit dusun.

Ketua Dewan Kesenian Gresik (DKG) sekaligus penulis film Mirna, Irfan Akbar Prawiro menerangkan pekerja kebudayaan akan selalu dihadapkan antara realitas dengan idealisme. Begitupun Mirna, kungkungan pernikahan adat menjatuhkan dirinya dengan hidup terombang ambing.

Baca juga:  Jangan Lewatkan, Ini Jadwal Pemutaran Film Sapa Sinema Gresik Movie di Empat Kecamatan 

“Klimaks film Mirna memacu adrenalin kita semua, memutar pertanyaan dalam pola pikir kita tentang seberapa dalam dampak yang ditimbulkan kepada dirinya,” katanya Rabu(23/11/22).

Program ekonomi kreatif dalam bentuk film ini dipelopori oleh Komunitas Yayasan Gang Sebelah bekerjasama dengan Kemenparekraf.

Produser film Mirna, Hidayatul Irma dalam sebuah film selalu ada keajaiban. Mirna juga melahirkan ide baru dalam produksi film, talent, crew, dan kesesuaian target waktu penyelesaian.

“Kita akan menyaksikan film pendek yang telah kita nanti-nanti, harapannya Mirna juga menemukan taqdir baiknya,” ucapnya dengan raut sumringah. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img