Gantikan Ujian Semester dengan Proyek Tematik, Siswa Smamsatu Gresik Ciptakan Alat Sensor Anti Maling

GresikSatu | SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik kembali menunjukkan kreativitas siswanya melalui kegiatan Gelar Karya Proyek Tematik dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berlangsung pada Sabtu (21/12/2024).

Acara ini menjadi ajang bagi para siswa untuk memamerkan hasil inovasi dan solusi teknologi tepat guna yang dapat diterapkan di masyarakat.

Di antara karya-karya yang ditampilkan, alat sensor anti maling menjadi salah satu sorotan utama. Alat ini dirancang oleh kelompok siswa kelas XI Saintek dan menggunakan teknologi berbasis sensor untuk mendeteksi objek pada jarak satu meter.

Ketika terdeteksi, alat ini mengeluarkan bunyi alarm otomatis, memberikan peringatan dini terhadap potensi pencurian.

Zulfikar Ahmad Syahbany, salah satu anggota tim pengembang alat ini, menjelaskan bahwa ide pembuatan sensor anti maling berasal dari tingginya angka pencurian di Kabupaten Gresik.

“Kami ingin memberikan solusi praktis melalui alat ini. Dengan bantuan teknologi AI dan referensi dari YouTube, kami berhasil menyelesaikan alat ini dalam waktu satu bulan,” ungkapnya.

Baca juga:  Musda ke Lima, KH Rofiq Resmi Jadi Ketua MUI Gresik 2024-2029

Ke depannya, alat ini diharapkan dapat mendeteksi manusia secara spesifik serta dilengkapi fitur visual selain alarm audio.

Tidak hanya itu, kelompok siswa lainnya menciptakan drone manual yang dapat terbang selama 10 menit. Drone ini dirancang untuk mendukung distribusi obat ke wilayah terisolasi akibat bencana.

Rasya, salah satu anggota tim, menyebutkan bahwa proyek ini masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan lain di masa depan.

Inovasi lainnya adalah jemuran otomatis berbasis sensor cuaca. Jemuran ini mampu bergerak masuk ke area terlindung saat hujan dan keluar kembali saat cuaca cerah.

Solusi ini memudahkan masyarakat yang sering bepergian untuk menjemur pakaian tanpa khawatir cuaca berubah tiba-tiba.

Kepala Smamsatu Gresik, Nurul Ilmiyah, menjelaskan bahwa kegiatan Gelar Karya Proyek Tematik ini merupakan bagian dari penilaian akhir semester siswa.

“Kami mengganti ujian tulis dengan proyek tematik yang melibatkan berbagai mata pelajaran. Misalnya, untuk proyek drone, siswa memadukan matematika, fisika, kimia, informatika, serta bahasa Indonesia dan Inggris,” jelasnya.

Baca juga:  Dewan Sesalkan Proyek Revitalisasi Wisata Haritage Bandar Grisse Tanpa Libatkan Arkeolog 

Setiap tingkat kelas memiliki tema tersendiri. Siswa kelas X mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan menciptakan iklan layanan masyarakat.

Kelas XI menampilkan teknologi tepat guna berbasis Arduino dengan tema “Berekayasa Berteknologi Membangun NKRI Kewirausahaan”. Sedangkan kelas XII mengusung tema “Suara Demokrasi” melalui pembuatan video simulasi pemilu.

Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Proyek-proyek yang dihasilkan sebagian besar memiliki aplikasi nyata dan dapat menjadi solusi praktis bagi masyarakat.

“Kami berharap siswa dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, sehingga ketika terjun ke masyarakat, mereka siap memberikan kontribusi positif,” tambah Nurul Ilmiyah.

Gelar Karya Proyek Tematik ini juga dihadiri oleh guru, staf, serta wali murid. Antusiasme yang tinggi dari seluruh pihak membuat acara ini berjalan sukses.

Dengan semangat inovasi yang terus dikembangkan, Smamsatu Gresik membuktikan bahwa generasi muda mampu menciptakan teknologi yang bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler