GresikSatu | Dalam meningkatkan sektor pertanian, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menghimbau para petani Pulau Bawean untuk memprioritaskan proyek irigasi di lahan sawah yang dilindungi (LSD).
Hal tersebut disampaikan Bupati saat gelar hala bihalal bersama gabungan kelompok tani (Gapoktan) se Bawean di Sekokah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bawean.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan ada 3. 400 Ha sawah di Bawean ditetapkan LSD oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia. Hal tersebut tentu menjadi perhatian pembangunan irigasi lahan pertanian.
“Proyek irigasi harus fokus terhadap sawah yang dilindungi di Pulau Bawean. Jangan sampai proyek irigasi diluar wilayah LSD. Kalau sudah ditetapkan LSD, tidak boleh diperuntukkan yang lain,” ucap Bupati.
Sebagaimana yang diketahui lanjut Bupati, sektor pertanian menjadi primadona dan tetap produktif dalam kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga : Banjir Rob di Bawean, Puluhan Rumah Tergenang Air, Nelayan Berhenti Melaut
“Selain irigasi nantinya juga ada pembangunan sumur bor. Ini sebagai mendukung produktifitas lahan sawah yang ditetapkan,” ujarnya.
Ketua Gapoktan Bawean Abdul Hamid mengatakan, setiap tahun petani di Bawean panen padi sekitar 41.399 ton padi. Jika sudah menjadi beras sekitar 21.328 ton dan surplus 11.795.
“Surplus ini kami harap para petani tidak menjual ke Gresik. Namun menjual ke sekitar Bawean. Sehingga bisa membawa nilai lebih bagi petani,” ucapnya.
Turut hadir dalam acara anggota DPRD Gresik F-Nasdem Musa, beserta para Kelompok petani (Poktan) se Pulau Bawean. (faiz/aam)