GresikSatu | Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kabupaten Gresik mengalami lonjakan. Terpantau rata-rata cabai sudah menembus harga Rp 56 ribu per kilogram.
Padahal, sesuai data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag Pemkab Gresik, harga cabai rawit meroket tajam sejak akhir November lalu. Hal ini ditengarai karena sudah memasuki akhir tahun.
Kepala Diskoperindag Pemkab Gresik Agus Budiono mengatakan, naiknya harga cabai rawit ini dikarenakan permintaan menjelang tutup tahun mengalami kenaikan, sedangkan ketersediaan komoditas di sejumlah pasar mengalami penurunan.
Sedikitnya stok di pasar Gresik itu salah satunya dikarenakan curah hujan yang tinggi. Sehingga cabai yang ada di pasar lebih mudah membusuk. Apabila tidak langsung habis, pedagang bisa rugi.
“Untuk itu, pedagang juga tidak berani mengambil banyak stok di pasarnya,” ucapnya, Rabu (8/12/2021).
Baca Juga : Kamis Besok, Mutasi Jabatan Gelombang Dua Digelar
Meski demikian, Agus memperkirakan harga dan stok cabai masih stabil. Dirinya meyakini harga cabai tidak akan kembali mengulang tembus Rp 120 ribu per kilo seperti beberapa bulan lalu.
Selain cabai rawit, cabai besar juga mengalami kenaikan. Namun kenaikan cabai besar tidak separah cabai rawit. Saat ini, harga cabai besar di pasar sekitar Rp 39 ribu.
“Komoditas cabai ini untuk kiriman dari petaninya juga turun. Kalaupun ada stok di pasar, daya tahannya minim sehingga mudah busuk,” tutupnya. (sah)