GresikSatu | Sebanyak delapan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin melangsungkan akad nikah dalam rangkaian acara Haul Malam Selikur, Kamis malam (20/3/2025).
Proses akad nikah massal ini menjadi bagian dari tradisi haul malam selikur yang digelar di pesantren Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik.
Salah satu santri yang melangsungkan akad nikah adalah Moh Khafid Jamil. Pemuda 29 tahun asal Lamongan, itu resmi mempersunting kekasihnya asal Mojokerto di hadapan ribuan jamaah yang menghadiri haul.
“Momen ini sangat mengharukan dan berkesan, terlebih saat bacaan akad diucapkan oleh Habib Abu Bakar bin Ali bin Abu Bakar,” ungkapnya penuh haru.
Khafid mengaku memilih akad nikah di Haul Malam Selikur karena mengikuti dawuh (nasihat) Romo Kiai Masbuhin Faqih.
“Mengutip dawuh Romo Kiai, malam 21 Ramadan adalah ‘dhuhurul barokah’ atau malam terlihatnya keberkahan yang besar. Maka, saya ingin keluarga saya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, dan penuh barokah,” tuturnya.
Perlu diketahui, Haul Malam Selikur atau malam ke-21 Ramadan merupakan peringatan haul Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki ke-21 dan KH Abdullah Faqih Bin Toyyib ke-28.
Acara ini diawali sejak pagi dengan berbagai kegiatan seperti khataman Qur’an bil ghoib, ziarah, hingga puncak haul yang berlangsung di Aula Rusaifah, Ponpes Mambaus Sholihin.
Ketua Himpunan Alumni Mambaus Sholihin (Himam), Dr Maftuh, menyebut bahwa akad nikah para santri menjadi bagian istimewa dari peringatan Haul Malam Selikur.
“Momentum malam 21 Ramadan ini menjadi magnet silaturahmi antara guru dan santri. InsyaAllah penuh barokah bagi semuanya,” ujarnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pasangan santri yang menikah mengharapkan doa dari para Habaib, Kiai, serta Pengasuh Ponpes Mambaus Sholihin, KH Masbuhin Faqih.