GresikSatu | Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik menggelar rukyatul hilal atau pemantauan bulan untuk menentukan hari raya Idul Fitri.
Berdasarkan pantauan, Hilal penetapan 1 Syawal 1446 H tidak terlihat di Bukit Condrodipo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Sabtu (29/3/2025).
Dalam perukyatan yang dilakukan hari ini, para perukyat menyatakan bahwa bulan tidak terlihat pada pukul 17.37 – 17.42 WIB. Sementara matahari terakhir terlihat pada pukul 16.49 WIB.
Meski begitu, penetapan 1 Syawal 1446 H masih menunggu hasil dari sidang isbat pemerintah.
Ketua LFNU Gresik, Muchyiddin Hasan, mengungkapkan bahwa hasil hisab menunjukkan tinggi hilal belum memenuhi imkanur rukyat. Yakni berada pada tinggi -2 derajat dan elongasi 1 derajat.
“Berdasarkan hasil rukyat, kondisi ufuk sebelah barat cenderung mendung dan tertutup awan tebal. Sehingga hilal tidak terlihat,” jelasnya.
Berdasarkan kriteria imkanur rukyat (dimungkinkannya terlihat hilal baik dengan mata telanjang maupun alat optik), syarat yang harus dipenuhi adalah tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
“Kesimpulan hilal tidak terlihat dikarenakan tertutup awan tebal dan berdasarkan hisab masih di bawah ufuk,” terangnya
Dengan posisi bulan yang masih berada di bawah ufuk, ada kemungkinan bahwa bulan Ramadan akan diistikmalkan menjadi 30 hari. Namun, keputusan final tetap akan mempertimbangkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai titik pemantauan.
Sesuai hadis Nabi Muhammad SAW, Jika hilal tidak terlihat, maka penetapan bulan Ramadan akan diistikmalkan atau disempurnakan menjadi 30 hari.
“Keputusan final mengenai 1 Syawal masih menunggu hasil sidang isbat,” tuturnya.
Dengan hasil ini, pelaksanaan salat Idul Fitri dan penetapan 1 Syawal 1446 H masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah melalui sidang isbat.