Ibu Muda Ini Sebut JKN Jadi Penyelamat Sang Buah Hati Hadapi Sakit Berulang

GresikSatu | BPJS Kesehatan telah menjadi penyelamat bagi banyak masyarakat Indonesia dalam mendapatkan akses layanan kesehatan tanpa membebani finansial. Salah satu peserta yang merasakan manfaatnya adalah Hilda Azhura, ibu muda berusia 24 tahun yang berdomisili di Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

“Berkali-kali anak saya butuh pengobatan di rumah sakit, dimulai saat anak saya lahir. Kehadiran buah hati membawa kebahagiaan tak terhingga bagi kami, namun juga kekhawatiran akan biaya kesehatan yang harus ditanggung. Kami bersyukur karena telah menjadi peserta BPJS Kesehatan, jadi semua biaya dijamin,” terang Hilda.

Berlanjut, Hilda menceritakan bahwa kehidupan tidak selalu mulus. Di usia sang buah hati yang belum genap satu tahun, tepatnya pada November 2022, ujian besar datang. Putri kesayangannya mengalami muntah-muntah hebat selama empat hari akibat keracunan makanan yang membuatnya terjatuh dalam kondisi dehidrasi parah.

“Rasanya panik, cemas, bingung semua jadi satu. Melihat kondisi anak saya yang mengkhawatirkan, saya langsung bawa ke Instalasi Gawat Darurat di rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan didapati ternyata anak saya keracunan makanan. Akhirnya anak saya harus menjalani pengobatan rawat inap sampai 10 hari, dan kami tidak diminta tambahan biaya apapun,” tegasnya.

Baca juga:  Kalah dari PSAD, Gresik United U-17 Ambil Pengalaman Mental Tanding

Beruntung, dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN), Hilda tak perlu lagi memikirkan soal biaya saat sakit datang menimpa dirinya dan keluarganya. JKN hadir membawa ketenangan jiwa di tengah banyaknya tantangan hidup.

JKN sungguh merupakan berkat yang hadir di waktu yang tepat. JKN selalu hadir ketika kami membutuhkan. Pada Februari 2023 lalu, berulang anak saya mengalami gejala yang sama yakni muntah-muntah, dan penyebabnya juga sama dari faktor racun makanan. Saat itu rawat inap juga hanya tujuh hari, dan tentunya masih sama tidak ada biaya sama sekali jadi saya hanya perlu fokus pada kesehatan anak saya tanpa khawatir soal biaya,” kenang Hilda.

Tidak berhenti di situ, cobaan yang lebih berat datang pada Juli 2023. Sang buah hati kembali harus menjalani perawatan intensif karena mengalami demam tinggi disertai batuk yang tak kunjung sembuh.

“Demamnya saat itu mencapai 42 derajat celsius, disertai batuk yang sudah diderita dua minggu lamanya. Dari pemeriksaan anak saya didiagnosa gejala tuberculosis. Untuk mengatasi sakitnya tersebut, anak saya harus menjalani pengobatan intensif selama enam minggu. Satu tablet obatnya seharga 120 ribu rupiah yang harus diminum setiap hari dalam jangka 1 bulan lebih, jika tidak ditanggung JKN berapa banyak kami harus menguras uang kami,” ujarnya dengan haru.

Baca juga:  Kamis Besok, Mutasi Jabatan Gelombang Dua Digelar

Dari semua pengalaman yang telah dilalui, Hilda merasakan betul manfaat dari BPJS Kesehatan. Tanpa BPJS Kesehatan, Ia mungkin akan kesulitan membayar biaya perawatan sang buah hati yang begitu mahal.

BPJS Kesehatan bukan hanya soal angka atau biaya, tapi tentang rasa aman. Tentang bagaimana kami, keluarga kecil ini, bisa tetap melanjutkan hidup meskipun harus  mondar-mandir ke rumah sakit,” ungkap Hilda.

Di tengah perjuangan menjaga kesehatan Aluna, BPJS Kesehatan telah menjadi cahaya harapan yang selalu menerangi langkahnya. Kisah Hilda menjadi bukti betapa besar manfaat BPJS Kesehatan bagi masyarakat. Bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis berulang kali, BPJS Kesehatan menjadi penyelamat dari beban ekonomi dan tekanan finansial yang berat.

Tambahan informasi, saat ini BPJS Kesehatan memiliki inovasi layanan digital yang semakun mempermudah peserta BPJS Kesehatan dalam mengakses layanan kesehatan. Diantaranya, Aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store, Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (Pandawa) di nomor 0818165165, dan Care Center 165. (rn/qa)

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img