GresikSatu | Imbas kenaikan bahan bakar minyak (BBM), juga berdampak pada komoditas sembako di Kabupaten Gresik. Seperti di Pasar Baru Gresik misalnya, sejumlah harga komoditas melonjak naik.
Harga cabai rawit sepekan yang lalu Rp 40 ribu per kilo menjadi Rp 60 ribu. Begitu juga harga cabai besar juga naik Rp 10 ribu. Dari harga Rp 60 ribu per kilo menjadi Rp 70 ribu.
Salah satu pedagang pasar baru Gresik Gian Sanata mengatakan, kenaikan itu imbas dari BBM naik. Karena faktor transportasi pengiriman barang. “Otomatis juga berdampak pada ongkos kirim. Sehingga ada sebagian komoditas naik,” ucapnya, Selasa (6/9/2022).
Meski tidak langsung mencolok, namun para pedagang meyakini apabila ke depan, harga sembako akan lebih tinggi. “Ini beberapa sudah naik, tentunya demikian karena operasional petani juga naik bahkan hingga pengiriman barang,” ujar perempuan usia 41 tahun ini.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Menurut dia, kendati perlahan harga naik, dirinya menyebut stok sembako tidaklah berkurang. Hanya harganya saja yang tidak menentu. “Tidak menentu, kemarin kan telur habis tinggi, ini turun Rp 2 ribu per kilo. Juga bawang merah dari Rp 45 ribu per kilo sekarang jadi Rp 35 ribu per kilo,” tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag (Diskoperindag) Pemkab Gresik Malahatul Farda menyampaikan, laporan terakhir 5 September kemarin, banyak komoditas sembako yang harganya turun. Meski demikian harga tersebut masih tergolong tinggi. “Kalau untuk stok di pasar kami pastikan aman,” ucapnya. (faiz/aam)